Ancaman Wiranto untuk Benny Wenda

Round-Up

Ancaman Wiranto untuk Benny Wenda

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 04 Sep 2019 20:05 WIB
Menko Polhukam Wiranto (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta - Pemerintah menunjuk hidung tokoh separatis Benny Wenda sebagai salah satu dalang serangkaian kerusuhan di Papua. Menko Polhukam Wiranto pun menyatakan akan melakukan segala cara untuk menangkap Benny Wenda.

Dirangkum detikcom, Rabu (4/9/2019), mula-mula Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut ada keterlibatan kelompok asing terkait serangkaian kerusuhan di Papua. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membenarkan hal itu dan menyebut salah satu pelaku adalah Benny Wenda.

"Ya jelas Benny Wenda, dia memobilisasi people mass. Memobilisasi informasi yang miss, nggak benar. Dia lakukan, di Australia-lah, di Inggris-lah," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (2/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selanjutnya, Wiranto juga berbicara tentang dugaan keterlibatan Benny Wenda sebagai bagian dalam konspirasi yang memicu kerusuhan di Papua beberapa waktu lalu. Menurut Wiranto, Benny kerap memberi informasi yang menyesatkan tentang Papua sehingga harus dilawan dengan menyampaikan kebenaran.

"Saya kira benar bahwa Benny bagian konspirasi untuk masalah ini. Tetapi kita harus lawan dengan kebenaran kita lawan dengan fakta dan biasanya provokasi yang nggak benar, informasi yang menyesatkan hanya dapat dibantah dengan fakta-fakta yang ada," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (2/9).


Dia menyebut Benny punya aktivitas yang sangat tinggi seperti bepergian ke luar negeri untuk memberi informasi palsu tentang keadaan di Papua seakan-akan pemerintah Indonesia tidak mengurus Papua. Wiranto juga menyebut Benny kerap memberi informasi bohong seakan-akan banyak penyiksaan di Papua setiap harinya.

"Sejak dulu Benny Wenda aktivitasnya sangat tinggi ya, ke sana-kemari, ke luar negeri menghasut memberikan informasi palsu ya dan kita sudah tahu bahwa mereka memang selalu melakukan satu provokasi ke luar negeri seakan-akan Indonesia nggak urus Papua dan Papua Barat. Seakan-akan kita menelantarkan di sana, seakan-akan banyak pelanggaran HAM setiap hari, banyak penyiksaan pembunuhan tetapi kan itu semua tidak benar dan Itu hanya dapat dilawan dengan satu informasi yang aktual ya," ujarnya.

Lantas, apa langkah pemerintah selanjutnya?

Ia pun memastikan pemerintah tidak akan tinggal diam terkait keterlibatan Benny Wenda dalam kerusuhan di Papua. Wiranto mengatakan pemerintah akan melakukan berbagai langkah agar bisa menangkap Benny.

"Ini kan bagian dari satu kondisi nyata yang kita hadapi. Tidak hanya Indonesia, negara-negara lain juga ada pihak-pihak tertentu yang suka ngerecokin. Dan karena mereka bukan warga negara Indonesia dan juga sudah ada perlindungan suaka dari negara lain. Prosesnya kan nggak sesederhana itu. Kalau masuk ke Indonesia ya saya tangkap, kita tangkap. Tapi tentunya ini butuh suatu kegiatan diplomasi ya, ada hukum-hukum internasional yang kita lakukan. Tapi kita tidak diam ya," kata Wiranto saat menjawab pertanyaan wartawan tentang bisa tidaknya Benny dihukum dalam konferensi pers di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (4/9).


Wiranto mengatakan pemerintah juga melakukan sejumlah antisipasi terkait provokasi yang dilakukan Benny dan jaringannya. Dia mengatakan pemerintah akan memberikan pertahanan yang kuat agar masyarakat tak terpengaruh provokasi Benny dan jaringannya soal Papua.

Ia menjelaskan salah satu langkah yang dilakukan pemerintah adalah menutup akun media sosial yang melakukan provokasi. Dia juga mengatakan warga negara asing yang ikut melakukan provokasi di Papua akan ditindak.


"Kalau ada bukti yang cukup kita pasti hukum dengan hukuman kita, undang-undang kita. Karena mereka kemarin ikut nimbrung di situ ditanya, saya kira ini pawai budaya. Lah kamu kok foto-foto gimana? Ya saya kira pawai budaya saya foto pak. Nggak boleh ini bukan pawai budaya, ini demonstrasi, anarkis, udah pulang sana. Gitu. Tapi kalau kita tangkap, dokumennya bawa bendera bintang kejora, nah ini masuk. Begitu loh," ujar Wiranto.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads