Dirangkum detikcom, Rabu (4/9/2019), mula-mula Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut ada keterlibatan kelompok asing terkait serangkaian kerusuhan di Papua. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membenarkan hal itu dan menyebut salah satu pelaku adalah Benny Wenda.
"Ya jelas Benny Wenda, dia memobilisasi people mass. Memobilisasi informasi yang miss, nggak benar. Dia lakukan, di Australia-lah, di Inggris-lah," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (2/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, Wiranto juga berbicara tentang dugaan keterlibatan Benny Wenda sebagai bagian dalam konspirasi yang memicu kerusuhan di Papua beberapa waktu lalu. Menurut Wiranto, Benny kerap memberi informasi yang menyesatkan tentang Papua sehingga harus dilawan dengan menyampaikan kebenaran.
"Saya kira benar bahwa Benny bagian konspirasi untuk masalah ini. Tetapi kita harus lawan dengan kebenaran kita lawan dengan fakta dan biasanya provokasi yang nggak benar, informasi yang menyesatkan hanya dapat dibantah dengan fakta-fakta yang ada," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (2/9).
Dia menyebut Benny punya aktivitas yang sangat tinggi seperti bepergian ke luar negeri untuk memberi informasi palsu tentang keadaan di Papua seakan-akan pemerintah Indonesia tidak mengurus Papua. Wiranto juga menyebut Benny kerap memberi informasi bohong seakan-akan banyak penyiksaan di Papua setiap harinya.
"Sejak dulu Benny Wenda aktivitasnya sangat tinggi ya, ke sana-kemari, ke luar negeri menghasut memberikan informasi palsu ya dan kita sudah tahu bahwa mereka memang selalu melakukan satu provokasi ke luar negeri seakan-akan Indonesia nggak urus Papua dan Papua Barat. Seakan-akan kita menelantarkan di sana, seakan-akan banyak pelanggaran HAM setiap hari, banyak penyiksaan pembunuhan tetapi kan itu semua tidak benar dan Itu hanya dapat dilawan dengan satu informasi yang aktual ya," ujarnya.
Lantas, apa langkah pemerintah selanjutnya?
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini