Moeldoko Jelaskan Pembicaraan dengan David Stillwell terkait Papua

Moeldoko Jelaskan Pembicaraan dengan David Stillwell terkait Papua

Andhika Prasetia - detikNews
Rabu, 04 Sep 2019 18:21 WIB
KSP Moeldoko (Andhika/detikcom)
Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjelaskan kembali isi pembicaraan dengan Asisten Sekretaris Negara untuk Biro Urusan Asia Timur dan Pasifik dari Amerika Serikat (AS), David R Stillwell, terkait Papua. Moeldoko menegaskan tidak meminta dukungan AS terkait situasi di Papua.

"Sama sekali tidak saya bicarakan di ruang itu bagaimana tentang Papua secara spesifik. Tetapi ada yang waktu itu saya diskusi sedikit dengan David Stillwell, saya pikir punya kepentingan sama menjaga kawasan. Kita perlu pikirkan situasi Papua, apa terjaga dengan baik," ujar Moeldoko di gedung Bina Graha, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2019).

"Kita bahasanya, nggak ada sama sekali Istana minta, ngawur itu," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Moeldoko menjelaskan posisi Indonesia dalam berpolitik bebas aktif di dunia internasional.

"Kehadiran teman saya dari AS ini, saya harus bisa memerankan itu, kita bicara diplomatis supaya cara memahami yang lebih jauh. Saya ingin luruskan, sama sekali tidak ada kata Istana meminta, tapi kita ingin menjaga situasi stabil. Bahwa satu dari hubungan baik," ujar Moeldoko.



Moeldoko mengatakan pertemuan dengan David Stillwell lebih membahas program-program milik pemerintah Indonesia. Selain itu, membahas pandangan mengenai situasi di Laut China Selatan.

"Jadi agar tidak menjadi misinformasi, digoreng sehingga mengaburkan situasi. Hentikanlah polemik ini, ini penting saya klarifikasi agar masyarakat luas paham. Tidak sedikit pun saya mantan prajurit teledor bicara kedaulatan," kata dia.


Moeldoko bertemu dengan Stillwell pada Senin (2/9) lalu di Istana Merdeka, Jakarta. Saat itu, ia juga mengatakan pertemuan tersebut membahas program-program milik pemerintah Indonesia.

"Beliau ingin menanyakan beberapa hal yang pertama, prioritas agenda program pemerintah ke depan seperti apa. Terus yang kedua pandangan kita melihat perkembangan di Laut Cina Selatan seperti apa. Berikutnya, ketiga bagaimana membangun keseimbangan dalam konteks bisnis antara Amerika dengan Indonesia dalam konteks perdagangan. Tiga hal itu yang tadi kita bicarakan," kata Moeldoko.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengkritik pertemuan tersebut. Dia menilai harapan Moeldoko tersebut jadi bukti pemerintah tak bisa mengatasi persoalan Papua.

"Itu menunjukkan kita tidak punya kemampuan. Dari diksinya saja itu menunjukkan kita tidak mampu atasi persoalan ini. Dan menurut saya, itu tindakan sangat tidak tepat, seolah kita tidak mampu menangani persoalan yang ada," kata Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9).
Halaman 2 dari 2
(dkp/tsa)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads