"Kemarin kan kami (KPK) sudah memberi warna mana yang hitam, mana yang merah, tinggal mereka menilai," kata Saut kepada wartawan di kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (4/9/2019).
Namun Saut tak menyebutkan siapa capim yang diberi tanda merah dan hitam oleh KPK. Hanya, Saut yakin siapa pun capim yang terpilih nanti akan tetap menjadi pimpinan KPK yang berintegritas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kucing adalah istilah yang diberikan Saut kepada para pemberantas korupsi di lembaga antirasuah itu. Tugasnya tak lain memangsa tikus, dalam konteks ini adalah para koruptor.
Pria kelahiran Medan ini yakin, setelah menjadi bagian dari KPK, apa pun warna kucing tersebut akan tetap menjadi pimpinan yang berintegritas, sama seperti pimpinan sebelum dan sesudahnya.
"Maksudnya nggak jauh beda itu apa? Integritasnya pasti akan diminta (publik). Kalau dia mencoba melakukan sesuatu, pasti akan ada challenge, akan ada tantangan," tegasnya.
Namun Saut tetap mengharapkan adanya informasi dari masyarakat kepada pemerintah dan DPR berkaitan dengan nama-nama capim KPK. Harapan itu, capim terpilih adalah mereka yang benar-benar terbaik.
"Makanya sisa hari ini, kalau bisa, (apabila) ada masyarakat yang mendapat informasi, tetaplah memberikan masukan ke DPR. Supaya mereka memilih (pimpinan KPK) yang benar-benar objektif," pungkas dia. (ush/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini