Kunjungan pertama dilakukan ke Universitas Tripoli Lebanon dan disambut hangat oleh Ketua Yayasan al-Islah, Syeikh DR Muhammad Rashid Miqati dan Rektor Universitas Tripoli, Prof DR Ra'fat Muhammad Rashid Miqati, Selasa (3/9/2019) siang waktu setempat. Dalam pertemuan itu, Hajriyanto menyampaikan terima kasih dan menyampaikan penghargaan yang tinggi atas kerja sama dan perhatian pihak Universitas kepada mahasiswa Indonesia.
"Berterima kasih dan menyampaikan penghargaan yang tinggi atas kerja sama dan perhatian pihak Universitas kepada mahasiswa Indonesia yang sedang melanjutkan pendidikan dengan jalur beasiswa dari kampusnya. Dalam catatan KBRI, pada tahun 2019, seban yak 11 (sebelas) mahasiswa/i Indonesia sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas tersebut," kata Hajriyanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hajriyanto mengungkapkan, sebagai upaya peningkatan kerja sama antara KBRI Beirut dengan Universitas Tripoli, Duta Besar RI Beirut pun kemudian menawarkan kerja sama dalam menyelenggarakan seminar umum. Kerja sama tersebut dengan harapan agar kerja sama yang terbangun bukan hanya dalam hal pemberian beasiswa namun lebih luas daripada itu.
"Khususnya dalam hal saling kunjung antara dosen Universitas di bidang yang bukan hanya fakultas keislaman tapi juga termasuk fakultas umum," ujarnya.
Rektor Universitas Tripoli Prof DR Ra'fat Miqati pun menyambut baik kerja sama itu. Dia mengatakan dirinya merasa sangat terhormat bisa bertemu dengan Duta Besar RI di Beirut, dan menyambut baik kedatangan mahasiswa-mahasiswa Indonesia di kampusnya.
Pihaknya juga menyambut baik upaya peningkatan kerja sama dengan KBRI khususnya dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan seminar dan program kerja sama Perguruan Tinggi lainnya antara Universitas Tripoli dan Perguruan Tinggi di Indonesia. Lebih lanjut, Ra'fat Miqati juga menyampaikan kepada Dubes RI mengenai program beasiswa S3 untuk Indonesia, sebagai hasil kerja sama yang sudah ditanda tangani (MoU) antara Universitas Tripoli dan Kementerian Agama RI.
"Pihak Universitas, menantikan implementasi dari MoU tersebut," kata Ra'fat Miqati.
![]() |
Usai berkunjung ke Universitas Tripoli, Hajriyanto melanjutkan kegiatannya untuk bertemu dengan Pimpinan Universitas Jinan dalam rangka meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan tinggi dan kebudayaan. Kedatangan Hajriyanto disambut dengan antusias oleh Ketua Yayasan Al-Jinan, DR Salim Yakan dan Para Pimpinan Universitas.
Hajriyanto berharap ke depan, Indonesia dan Universitas Jinan dapat bekerja sama untuk menggelar pagelaran budaya dalam rangka 'Hari Indonesia' di area kampus Universitas Jinan. Selain itu, Hajriyanto juga menawarkan kerja sama dalam penyelenggaraan Seminar Umum, dengan topik-topik terbaru dan mendatangkan para pembicara yang sudah Pakar dan Ahli di bidangnya.
"Hal ini sebagai langkah positif untuk meningkatkan promosi Indonesia di wilayah tersebut," kata Hajriyanto.
Keinginan Hajriyanto pun disambut baik oleh DR Salim Yakan. DR Salim Yakin menyambut baik upaya peningkatan kerja sama dengan KBRI khususnya dalam penyelenggaraan festival kebudayaan dan kesenian dan berbagai acara seminar di kampusnya.
"Kami bersedia menyediakan tempat untuk kegiatan kebudayaan dan kesenian Indonesia disini. Bahkan, kalau bisa diadakan setiap tahun kami akan senang," tutur Salim Yakan.
Diakhir pertemuan, Pihak Universitas Jinan menyampaikan akan memberikan beasiswa sebanyak 10 (sepuluh) untuk Indonesia dan menjajaki kerja sama di bidang pemuda dan olahraga serta berencana mendirikan lembaga bahasa arab di Indonesia.
"Kami ingin lebih meningkatkan kerja sama di 3 (tiga) bidang yaitu, pemberian beasiswa, penjajakan kerja sama pemuda dan olahraga dan pendirian lembaga bahasa arab di Indonesia," ujar Salim Yakan.
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini