Sebelum menghilang tanpa jejak, Sari melalui pesan Facebook kepada teman sekantornya bercerita bahwa ia baru saja kenalan dengan seorang pria.
"Jadi ada rekan akrabnya, yakni Riki, sama-sama di bagian rekam medis. Sari cerita soal dirinya melalui pesan Facebook ke Riki," Kata Kasi Pelayanan Medis dan Rekam Medis RSUD Pemalang, Tugiran, Selasa (3/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tugiran, Sari menceritakan pertemuan awalnya dengan pria yang dikenalnya melalui aplikasi Tantan tersebut.
"Saya bacakan ya.. 'Jadi gini, Mas, aku punya kenalan polisi dari aplikasi Tan-Tan. Hari Kamis kemarin aku ketemuan sama dia di depan rumah sakit'," ucap Tugiran membacakan pesan Facebook Sari ke Riki.
Setelah pertemuan tersebut, pria yang mengaku sebagai anggota polisi itu langsung diajak ke rumah dan warung Sari.
"Ketemuan sama bapak ibunya. Habis Magrib Sari diajak ke Tegal ketemu ibunya (pria yang mengaku polisi)," ujar Tugiran.
Menurut pengakuan Sari ke Riki melalui Facebook tersebut, lanjut Tugiran, Sari menyampaikan perasaan kecewa pada pria yang mengaku bernama Adi Prasetyo.
"'Rencana mau dikenalkan ibunya, tapi nyatanya nggak. HP-ku dijual sama dia. Hari Jumat sampai Sabtu aku diajak jalan-jalan ke Bandung. Terus hari Minggu sampai sekarang posisi di Cirebon di rumah dinasnya dia'," kata Tugiran meneruskan membaca pesan dari Sari.
Sementara itu, orang tua Sari hilang kontak dengan putrinya itu sejak Kamis (29/8) sekitar pukul 20.00.
Ibu Sari, Warsiah, mengatakan pada Kamis (29/8) sore dirinya dikenalkan oleh putrinya dengan seorang pria yang mengaku sebagai polisi.
"Orangnya pakai kaus polisi, celananya warna kaya polisi, ada banyak kantongnya, mengakunya polisi Cirebon," terang Warsiah kepada detikcom.
![]() |
"Baru ke sini sekali, pakai mobil (taksi online). Habis salat Magrib bilangnya mau makan bakso di dekat rumah," cerita Warsiah.
Dia terakhir berkomunikasi dengan Sari pada Kamis malamnya sekitar pukul 20.00 melalui pesan singkat. Sari pamit pergi ke Tegal karena akan dikenalkan dengan ibu Adi Prasetyo. Itu pesan singkat Sari terakhir kepada orang tuanya. Pasalnya, saat dihubungi melalui telepon maupun SMS, tidak ada jawaban hingga saat ini.
"Saya balas SMS nggak balas lagi. Saya telepon nggak aktif lagi sampai sekarang," tutur Warsiah.
"Harapannya, anak kami bisa pulang, yang penting selamat orangnya," imbuh ayah Sari, Ristom Budiharjo. (skm/skm)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini