Perjuangan Pemadam Kebakaran Hutan, Dikejar Api sampai Beruang Madu

Perjuangan Pemadam Kebakaran Hutan, Dikejar Api sampai Beruang Madu

Mustiana Lestari - detikNews
Selasa, 03 Sep 2019 17:28 WIB
Foto: Mustiana Lestari
Jakarta - Setiap saban tahun di musim kemarau, pemadam kebakaran hutan hampir selalu berjibaku dengan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Tak terkecuali Regu Pemadam Kebakaran (RPK) APP Sinar Mas.

Di setiap upaya pemadaman mereka bukan hanya dihadapkan dengan panasnya api tetapi ancaman lain yang tak mereka duga sebelumnya. Salah sedikit saja nyawa melayang.

"Kami menjumpai kepala api dan kami dikejar dengan api. Kami lari bawa peralatan sebelum sampai ke titik kumpul hujan. Kami merasa pemadaman itu bukan hanya dari bawah tapi dari atas (Tuhan). Saat itu kami hanya berlima puji tuhan tidak ada luka," kata Boy salah satu personel RPK APP Sinar Mas kepada wartawan di markasnya, Perawan, Riau, Selasa (3/9/2019).dan lahan (karhutla).

Lain cerita Boy pula Raymon. Saat 2018 lalu, Raymon terbirit-birit dikejar beruang madu saat dirinya dan tim tengah bertugas di hutan primer Riau. Saat itu dirinya terkejut bukan kepalang saar bersitatap dengan beruang setinggi dirinya.

"Saya pandang-pandangan. Saya tidak langsung lari tapi mundur perlahan-lahan lalu lari tidak lurus tapi belok-belok akhirnya ujung-ujungnya dia mengalah juga. Kami tunggu sesaat sampai pergi lalu kami kembali lagi (memadamkan api)," cerita Raymon.

Raymon juga pernah menemukan jejak harimau yang diyakini baru saja satwa langka itu lewat. Namun dirinya tak gentar. "Karena harimau pun tahu kita mau menyelamatkan hutan karna niat kita tidak jahat," tukasnya.

Raymon bukan hanya punya cerita menegangkan. Dirinya juga punya haru membiru saat pria yang bekerja selama 3 tahun ini tak kunjung pulang demi memadamkan api saat anak sakit.

"Anak saya saya tinggal dia kejang-kejang mau mati. Pulang saya nangis-nangis saya pulang saya cium-cium," ucapnya sedih.

Berbagai risiko dan ancaman itu tentu membuat segenap keluarga para pemadam karhutla khawatir. Namun sekali lagi mereka menganggap pekerjaan ini sangat penting.

"Kawan bersemangat kita bersemangat. Kekompakan dan kekeluargaan yang tinggi di sini. Keluarga sebenarnya takut karena kerja ini berbahaya tapi saya yakinkan keluarga saya tugas saya mulia banyak yang bisa diselamatkan," jelas anggota RPK lainnya, Winda Dinata. (mul/ega)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads