"Yang biasa adalah seseorang bersumpah dalam suatu jabatan tertentu untuk mengabdi kepada kepentingan orang banyak, bukannya orang banyak yang bersumpah untuk kepentingan seseorang," kata Darul Siska kepada wartawan, Selasa (3/9/2019).
Karena itu, Darul menilai langkah tersebut aneh. Menurutnya, bersumpah dengan nama Allah di bawah kitab suci Alquran di dalam masjid untuk mencalonkan, mendukung, dan memilih Airlangga sebagai Ketua Partai merupakan sesuatu yang berlebihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, beredar video pengambilan sumpah yang dilakukan Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi kepada sejumlah pengurus partai berlambang pohon beringin tersebut. Mereka bersumpah mendukung penuh Airlangga Hartarto untuk kembali menjabat Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2019-2024.
"Demi Allah saya bersumpah, saya akan mencalonkan, mendukung, dan memilih Bapak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar 2019-2024," ucap Dedi yang kemudian diikuti oleh sejumlah pengurus Golkar lain, sebagaimana dilihat detikcom, Senin (2/9).
Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jabar MQ Iswara membenarkan soal adanya pengambilan sumpah itu. Ia menyebut kegiatan itu merupakan hal yang wajar dalam proses politik.
"Saya pikir biasa saja. Cara seseorang menyampaikan kesungguhan dan komit. Kemarin itu para ketua tingkat kabupaten dan kota menyatakan komitmennya (mendukung Airlangga)," kata Iswara saat dihubungi. (gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini