Para driver ojol ini membawa Merah-Putih selama aksi demonstrasi. Ketua Harian I HDBR Adjie Osenx mengatakan pihaknya mendorong pemerintah Indonesia bereaksi atas pernyataan Ismail tersebut.
Ismail memang sudah meminta maaf terkait pernyataan kontroversi tersebut. "Kami, khususnya yang ada di Bandung, mewakili suara-suara yang sama dengan di provinsi lain jelas ingin tindakan nyata dari pemerintah. Jangan hanya lontaran permintaan maaf, bahkan itu harus dibuat sesuatu yang lebih terbuka dari atas sampai ke bawah mendengar. Ini adalah pelecehan moralitas terhadap bangsa Indonesia," tutur Adjie.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kejadian dua kali. Kalau dengan statement penyelesaian oleh media yang pertama sudah cukup. Tapi kan ini muncul kedua kali, bahkan lebih pedas," ucap Setia.
Kepala Subbagian Pelayanan Informasi Biro Humas dan Keprotokolan Setda Pemprov Jabar Akhmad Taufiqurrachman merespon tuntutan yang disuarakan massa aksi. Akhmad menjelaskan isu ini merupakan ranah politik luar negeri yang menjadi ranah dari pemerintah pusat.
Pemprov Jabar akan menerima aspirasi yang disampaikan massa driver ojol. "Untuk itu, upaya-upaya yang akan kami lakukan adalah menerima berbagai aspirasi tuntutan dari ojek online. Semuanya kami akan sampaikan secara tertulis ke Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini ke Kementerian Luar Negeri, untuk segera diteruskan," ucap Akhmad.
![]() |
Setelah itu, Ismail meminta maaf atas komentarnya itu. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun dibuat gerah oleh ulah bos taksi Malaysia tersebut. Pihaknya akhirnya menyampaikan keberatan kepada Kementerian Transportasi Malaysia.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini