"Iya berita ini benar. Kami langsung melakukan pemecatan dengan tidak hormat. Kami tidak menoleransi kepada siapa pun yang telah melakukan kegiatan melawan hukum, apalagi bagian dari separatisme. Bagi Perindo, NKRI adalah harga mati dan tidak bisa ditawar oleh siapa pun," kata Sekjen DPP Perindo Ahmad Rofiq saat dimintai konfirmasi, Selasa (3/9/2019).
"Maka sanksi pemecatan kepada kader partai yang tidak menjalankan komitmen partai maka otomatis dipecat dengan tidak hormat. Atas kejadian ini, Perindo ingin menegaskan bahwa Ketua DPD Perindo Kota Sorong sejak ditangkap oleh aparat, maka sejak itu pula dia bukan lagi sebagai kader, anggota, dan pengurus partai," tegas Rofiq.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rofiq menegaskan menjaga NKRI merupakan kewajiban bagi setiap anggota Partai Perindo. NKRI harga mati merupakan syarat utama seseorang untuk menjadi anggota Perindo.
Perindo berjanji melakukan evaluasi atas kejadian yang menimpa Sayang Mandabayan. Mereka ingin menguatkan ideologi di wilayah yang rawan isu politik.
"Tentu atas kejadian ini Perindo akan melakukan penguatan ideologi di daerah yang rawan isu politik dan mengingatkan agar para kader partai fokus melakukan pengabdian kepada masyarakat," sebut Rofiq.
Blak-blakan Freddy Numberi: Bintang Kejora, Simbol Papua atau Merdeka:
(gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini