Berangkat ke Papua, Kapolri-Panglima TNI Ingin Pastikan Situasi Aman

Berangkat ke Papua, Kapolri-Panglima TNI Ingin Pastikan Situasi Aman

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Senin, 02 Sep 2019 11:01 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian (Dok. Mabes Polri)
Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berangkat sore ini ke Papua. Rencananya Kapolri dan Panglima berkantor selama beberapa hari di Papua demi memastikan keamanan situasi wilayah.

"Kapolri, Panglima TNI, dan beberapa pejabat utama Mabes TNI dan Mabes Polri akan berangkat hari ini. Rencana pukul 16.00 WIB untuk melakukan beberapa pengendalian dan juga dialog dengan beberapa tokoh yang dianggap sangat penting. Tujuannya untuk menjamin keamanan agar situasi dan kondisi kembali sangat kondusif walaupun saat ini relatif kondusif," ujar Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jaksel, Senin (2/9/2019).

Iqbal menyebut kapolri dan panglima bakal berkantor di Papua selama 4-10 hari. Waktu berkantor ini bergantung pada situasi keamanan Papua dan Papua Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Situasi Papua dan Papua Barat disebut Iqbal sudah kondusif. Masyarakat sudah beraktivitas seperti biasa. Total personel gabungan TNI-Polri saat ini mencapai 6.000 orang.


"Kita sedang melakukan upaya dialog, upaya upaya sosialisasi. Bahkan kita tambah (personel) di Papua dan Papua Barat sudah lebih kurang 6 ribu personel sudah di sana, untuk melakukan jaminan keamanan," sambung Iqbal.

Sebelumnya Kapolri memerintahkan Kapolda Papua Irjen Rudolf Albert Rodja dan Kapolda Papua Barat Brigjen Hery Rudolf Nahak mengeluarkan maklumat seusai serangkaian aksi demonstrasi di dua wilayah tersebut yang berakhir anarkis. Inti dari isi maklumat adalah melarang demonstrasi yang berpotensi rusuh.



Selain itu, Kapolri menyebut hasil pemantauan intelijen yang menunjukkan ada keterlibatan pihak asing dalam serangkaian peristiwa kerusuhan di Papua. Saat ini, Polri berkoordinasi dengan para stakeholder, khususnya Kementerian Luar Negeri (Kemlu), untuk menyikapi keterlibatan pihak asing tersebut.

"Ada, ada (keterlibatan pihak asing). Kita tahulah kelompok-kelompok ini ada hubungannya dengan network di internasional. Jadi kita harus menanganinya memang di dalam negeri maupun di luar negeri. Kerja sama kita dengan Ibu Menlu dan jaringan intelijen," kata Tito, Minggu (1/9).


Simak Video Blak-blakan Freddy Numberi: Bintang Kejora, Simbol Papua atau Merdeka

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads