Nama-nama yang mengikuti seleksi capim KPK dikritik oleh berbagai pihak termasuk Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi. Para capim KPK dianggap bermasalah untuk menjadi pimpinan lembaga antirasuah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Prof Asep Syaifuddin (Rektor Universitas Al-Azhar)
KPK harus diisi oleh orang-orang yang berintegritas tinggi dan berjiwa besar untuk kemajuan NKRI. Jadi di dalam KPK adalah orang-orang yang bersih, jujur, bermoral tinggi, independen, dan tidak punya kepentingan apa-apa selain untuk menjadikan negara ini bersih dari korupsi.
2. Prof Hibnu Nugroho (Guru Besar Universitas Soedirman)
Mencermati polemik tentang Pemilihan Pimpinan KPK, untuk betul-betul mempertimbangkan masukan-masukan dari publik, karena KPK milik publik, oleh karenanya faktor Integritas, Independensi dan Profesionalitas merupakan harga mati. Seandainya tidak memenuhi harapan publik, Pansel dan DPR tidak memaksakan untuk memilihnya.
3. Prof Sulistyowati Irianto (Guru Besar Universitas Indonesia)
KPK adalah garda terdepan bagi Indonesia yang bersih dari korupsi. Penegakan hukum dan jaminan demokrasi salah satunya ditentukan oleh KPK yang kuat. Komisioner KPK haruslah merupakan tokoh-tokoh yang terbukti memiliki sifat kenegarawanan dan tidak punya cacat cela sedikitpun dalam hal korupsi sejak dari pikiran, ucapan, dan tindakan.
4. Prof Mahfud MD (Guru Besar Universitas Islam Indonesia)
KPK adalah anak kandung reformasi yang telah berhasil membangun optimisme masyarakat tentang masa depan perang melawan korupsi di Indonesia. Oleh sebab itu jangan bunuh asa masyarakat karena salah menempatkan komisioner.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini