Mau KPK Tetap Kuat, Guru Besar-Profesor Minta Jokowi Tak Salah Pilih Capim

Mau KPK Tetap Kuat, Guru Besar-Profesor Minta Jokowi Tak Salah Pilih Capim

Faiq Hidayat - detikNews
Senin, 02 Sep 2019 08:45 WIB
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) (BPMI Setpres/Kris)
Jakarta - Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK akan menyerahkan nama 10 orang kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini. Nantinya Jokowi yang mengumumkan nama-nama yang diajukan ke DPR.

Nama-nama yang mengikuti seleksi capim KPK dikritik oleh berbagai pihak termasuk Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi. Para capim KPK dianggap bermasalah untuk menjadi pimpinan lembaga antirasuah tersebut.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui keterangan tertulis yang diterima detikcom dari ICW, Senin (2/9/2019), Jokowi diminta untuk memperhatikan rekam jejak Capim KPK dengan baik. Berikut beberapa Guru Besar dan Profesor yang berpendapat terkait proses seleksi Pimpinan KPK:

1. Prof Asep Syaifuddin (Rektor Universitas Al-Azhar)

KPK harus diisi oleh orang-orang yang berintegritas tinggi dan berjiwa besar untuk kemajuan NKRI. Jadi di dalam KPK adalah orang-orang yang bersih, jujur, bermoral tinggi, independen, dan tidak punya kepentingan apa-apa selain untuk menjadikan negara ini bersih dari korupsi.

2. Prof Hibnu Nugroho (Guru Besar Universitas Soedirman)

Mencermati polemik tentang Pemilihan Pimpinan KPK, untuk betul-betul mempertimbangkan masukan-masukan dari publik, karena KPK milik publik, oleh karenanya faktor Integritas, Independensi dan Profesionalitas merupakan harga mati. Seandainya tidak memenuhi harapan publik, Pansel dan DPR tidak memaksakan untuk memilihnya.

3. Prof Sulistyowati Irianto (Guru Besar Universitas Indonesia)

KPK adalah garda terdepan bagi Indonesia yang bersih dari korupsi. Penegakan hukum dan jaminan demokrasi salah satunya ditentukan oleh KPK yang kuat. Komisioner KPK haruslah merupakan tokoh-tokoh yang terbukti memiliki sifat kenegarawanan dan tidak punya cacat cela sedikitpun dalam hal korupsi sejak dari pikiran, ucapan, dan tindakan.

4. Prof Mahfud MD (Guru Besar Universitas Islam Indonesia)

KPK adalah anak kandung reformasi yang telah berhasil membangun optimisme masyarakat tentang masa depan perang melawan korupsi di Indonesia. Oleh sebab itu jangan bunuh asa masyarakat karena salah menempatkan komisioner.




5. Prof Bambang Hero Saharjo (Guru Besar Insititut Pertanian Bogor)

Sejatinya karena KPK merupakan institusi yang hingga saat ini adalah satu-satunya institusi yang terbersih dan paling berkomitmen melakukan penegakan hukum korupsi, maka calon pimpinan KPK adalah sosok teladan tanpa cacat. Adalah tidak mungkin.merbersihkan lantai yang kotor dengan sapu yang kotor.

6. Prof Ningrum Natasya Sirait (Guru Besar Universitas Sumatera Utara)

Korupsi yang menggurita menjadi musuh kita bersama. Perlu KPK yang kuat, tahan gempuran dari berbagai penjuru dan kredibel. Mendapatkan individu yang mampu menjalankan perang terhadap korupsi dimulai dari proses seleksi yang bersih, independen, akuntabel.

Kami mau lewat seleksi yang benar KPK wajib diisi oleh orang orang yang memang siap berjuang melawan korupsi.



7. Prof Topo Santoso (Guru Besar Universitas Indonesia)

Pimpinan KPK ujung tombak penanggulangan korupsi: mesti bersih, independen dan kredibel.

8. Prof Syamsudin Haris (Guru Besar Politik LIPI)

Terlampau besar resiko yang ditanggung bangsa kita apabila KPK lumpuh dan maling-maling itu berkuasa.


Simak Video "Presiden Jokowi Harapan Terakhir untuk Selamatkan KPK"

[Gambas:Video 20detik]

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads