Jakarta - Hillary Brigitta Lasut masuk dalam daftar anggota DPR 2019-2024 termuda. Usianya baru menginjak 23 tahun.
Hillary terinspirasi dari sang ayah, Elly Engelbert Lasut, yang merupakan Bupati Talaud 2004-2009. Ia mengaku sejak kecil sudah familiar dengan kegiatan politik sang ayah.
"Saya memang turun ke lapangan itu karena melihat papa saya. Masyarakat mencintai papa sampai hari ini. Keluarga kami sepakat yang menjadi panggilan utama fokus di dunia politik," kata Hillary saat dihubungi, Sabtu (31/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun bercerita, usia mudanya kadang mengganjal perjalanan pencalegannya di daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Utara. Hillary maju sebagai wakil rakyat dari Partai NasDem.
"Masyarakat tuh melihat sosok saya, di lain sisi melihat harapan dan perubahan. Tapi di sisi lain ada juga yang meragukan. Karena mereka harus mempertaruhkan pilihan mereka, mengingat kami yang turun memang muda-muda," kata Hillary.
"Kebetulan saya juga turun bersama caleg-caleg NasDem yang usianya di bawah 30 tahun. Jadi tidak bisa dimungkiri, ada masyarakat yang awalnya ragu memilih wakil rakyat yang masih muda. Jadi untuk caleg muda ini bukan hanya jadi privilege karena usia muda, tapi juga jadi tantangan besar," imbuh dia.
Hillary memiliki latar pendidikan di bidang hukum. Ia menyelesaikan studi S1 jurusan hukum di Universitas Pelita Harapan (UPH). Selanjutnya, ia menempuh studi S2 jurusan hukum di Amerika Serikat dan kini tengah menjalankan studi S3 hukum di UPH.
Hillary pun menaruh perhatian terhadap proses legislasi di Indonesia. Ia sempat menyinggung soal penyelesaian undang-undang di DPR yang cenderung lamban.
"Saya juga ingin memperjuangkan revolusi yang baik untuk hukum dan perundangan-undangan di Indonesia. Kita lihat sekarang banyak RUU yang lambat sehingga tidak disahkan," kata perempuan yang lahir di Manado pada 22 Mei 1996 itu.
Namun, dia berfokus pada urusan pendidikan, khususnya di Sulawesi Utara. Menurut Hillary, pendidikan adalah pangkal segala permasalahan.
"Ada beberapa masalah krusial yang selalu saya perjuangkan dan jadi program saya. Ini hasil konsolidasi langsung dengan rakyat. Masalah utama di Sulut itu yang paling penting yang harus diberikan perhatian khusus adalah pendidikan," ujar Hillary.
Ia kemudian mencontohkan soal rendahnya tingkat kelulusan warga Sulut dalam seleksi penerimaan CPNS. Hillary menilai kasus itu menjadi indikator rendahnya tingkat pendidikan di Sulut. Hillary pun mengatakan bakal memperjuangkan tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang layak, khususnya untuk Sulut.
"Misal ya, di Sulut kemarin itu ada tes CPNS, hanya sekitar 20 persen yang lulus. Cuma 24 orang, padahal jalur dibuka ada ribuan. Kalau di Sulut itu, satu orang PNS bisa menghidupi tiga sampai lima orang anggota keluarganya higga 40 tahun ke depan," tuturnya.
"Pendidikan ini kalau tidak diperhatikan khusus akan sulit meningkatkan kualitas ekonomi di sana. Karena SDM masih haruss ditingkatkan. Yang harus diperhatikan adalah fasilitas belajar dan kualitas SDM pengajar, ini harus diperjuangkan. Kemudian, kesehatan ya tentu dan infrastruktur," imbuh Hillary.
Karena itu, dia berharap ditempatkan di Komisi III, X, atau I. Komisi III DPR membidangi urusan hukum, Komisi X membidangi urusan pendidikan dan kebudayaan, dan Komisi I membidangi pertahanan dan luar negeri.
 Foto: Hillary Brigitta Lasut dari Partai NasDem. (Dok Pribadi) |
"Kalau di partai kami saat disiapkan di Akademi Bela Negara, kami diminta memberikan tiga pilihan komisi. Nanti akan disesuaikan dengan background. Saya memilih Komisi III, X, dan I. Karena memang sesuai dengan background dan concern serta kebutuhan masyarakat," kata Hillary.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini