Empat Pusaka Mangkunegaran Solo Dikirab di Malam 1 Sura

Empat Pusaka Mangkunegaran Solo Dikirab di Malam 1 Sura

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Sabtu, 31 Agu 2019 22:27 WIB
Pura Mangkunegaran Solo mengirab empat pusakanya pada malam 1 Sura Wawu 1953, Sabtu (31/8/2019) -- Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom
Solo - Pura Mangkunegaran Solo mengirab empat pusakanya pada malam 1 Sura Wawu 1953, Sabtu (31/8/2019). Ratusan orang turut serta dalam kirab peringatan pergantian tahun Jawa itu.

Sebagai cucuk lampah ialah putra Raja Mangkunegaran IX, GPH Bhre Cakrahutama Wira Sudjiwo. Kemudian diikuti peserta kirab yang mengenakan beskap lengkap dengan blangkon.

Para abdi dalem terlihat mengiringi empat pusaka. Selain pusaka, sebuah jolen atau jodang juga ikut dikirab dalam tradisi tahunan Mangkunegaran itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlihat pula Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan anggota DPR RI Aria Bima ikut dalam barisan kirab. Para peserta mengikuti kirab tanpa berbicara alias tapa bisu.

Empat Pusaka Mangkunegaran Solo Dikirab di Malam 1 SuraFoto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom
Kirab dimulai sekitar pukul 19.30 WIB. Usai para peserta keluar dari Pura Mangkunegaran, ratusan masyarakat langsung berebut air kembang yang sudah disiapkan panitia.

Beberapa warga mengambil air ke dalam botol untuk di bawa pulang. Sedangkan warga lainnya cukup mengusapkan air pada wajah dan badan mereka.

"Ini rebutan air kembang, bisa diminum atau buat cuci muka. Kalau saya percaya saja, ini berkah," kata Ginem, warga Karangpandan, Karanganyar.

Tak hanya itu. Di akhir acara, Raja Mangkunegara IX menyebar uang koin kepada masyarakat yang datang. Hal tersebut sebagai simbol kesejahteraan rakyat.

Empat Pusaka Mangkunegaran Solo Dikirab di Malam 1 SuraFoto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom
Panitia penyelenggara, Joko Pramudyo, mengatakan kirab malam 1 Sura di Pura Mangkunegaran digelar penuh khidmat. Masyarakat diajak berintrospeksi apa yang dilakukan selama setahun yang lalu.

"Selama kirab, peserta banyak berdoa, prihatin, tapa bisu, cerminan mengekang hawa nafsu, puasa, agar hati dan mulut serasi. Ini juga digunakan untuk introspeksi agar yang jelek tak terjadi lagi," tutupnya. (bai/skm)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads