Sebagai cucuk lampah ialah putra Raja Mangkunegaran IX, GPH Bhre Cakrahutama Wira Sudjiwo. Kemudian diikuti peserta kirab yang mengenakan beskap lengkap dengan blangkon.
Para abdi dalem terlihat mengiringi empat pusaka. Selain pusaka, sebuah jolen atau jodang juga ikut dikirab dalam tradisi tahunan Mangkunegaran itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Beberapa warga mengambil air ke dalam botol untuk di bawa pulang. Sedangkan warga lainnya cukup mengusapkan air pada wajah dan badan mereka.
"Ini rebutan air kembang, bisa diminum atau buat cuci muka. Kalau saya percaya saja, ini berkah," kata Ginem, warga Karangpandan, Karanganyar.
Tak hanya itu. Di akhir acara, Raja Mangkunegara IX menyebar uang koin kepada masyarakat yang datang. Hal tersebut sebagai simbol kesejahteraan rakyat.
![]() |
"Selama kirab, peserta banyak berdoa, prihatin, tapa bisu, cerminan mengekang hawa nafsu, puasa, agar hati dan mulut serasi. Ini juga digunakan untuk introspeksi agar yang jelek tak terjadi lagi," tutupnya. (bai/skm)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini