"Jadi saya harus memberikan apresiasi kepada Mas Agus supaya bisa dijadikan contoh buat masyarakat lainnya. Dan ketika selama ini kita ngomong bahwa pembangunan Kota Semarang konsepnya bergerak bersama, mas Agus ini wujud nyatanya dalam hal merawat lingkungan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jum'at (30/8/2019).
Setelah melakukan kegiatan itu, Agus kemudian berangkat untuk bekerja dengan mengendarai sepeda miliknya. Sepulang kerja Agus kembali menyapu jalan di sekitar masjid hingga Maghrib. Usai mengerjakan salat Isya, Agus kembali lanjut menyapu halaman masjid. Hal tersebut dilakukan rutin setiap hari selama 2 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi penghargaan ini penting, untuk membangun semangat kontribusi warga, karena kalau semuanya hanya mengandalkan Pemerintah, sulit rasanya Kota ini bisa maju," imbuh Hendi.
Hendi berharap ke depan seluruh warga Kota Semarang dapat mencontoh Agus yang ikut terlibat dalam pembangunan Kota Semarang.
"Jangan hanya pemerintah, ayo semuanya ikut terlibat. Tidak hanya membersihkan lingkungan, tetapi bisa dengan konteks lain, sumbang ide, sumbang pikiran atau kalau perusahaan lewat CSR itu merupakan bagian konsep Bergerak Bersama yang kita inginkan," jelasnya
Di sisi lain, Ketua RW 6 Kelurahan Rejosari, Herjuno Putro yang ikut hadir menemani Agus menerima penghargaan, merasa senang dan bangga kepada Agus. Senada dengan Hendi, Herjuno juga berharap lebih banyak masyarakat yang mau dan bisa seperti Agus.
"Sebagai Ketua RW, Saya merasa senang, nanti pasti banyak yang iri, tapi dalam arti yang bagus. Sehingga harapannya setelah ini banyak masyarakat yang berlomba-lomba untuk ikut berperan memajukan Kota Semarang," harapnya.
Sementara itu Agus mengaku membersihkan lingkungan tanpa imbalan atas kemauannya sendiri. Itu dilakukan demi memajukan kota tempat ia tinggal agar bersih dan nyaman.
"Supaya bersih saja, alat buat bersih-bersihnya juga diberi oleh warga sekitar," kata Agus. (prf/ega)