Tentara China Tak Akan Tinggal Diam Jika Situasi Hong Kong Memburuk

Tentara China Tak Akan Tinggal Diam Jika Situasi Hong Kong Memburuk

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 30 Agu 2019 12:38 WIB
Ilustrasi -- Polisi Hong Kong tengah mengawal jalannya unjuk rasa antipemerintah (Reuters)
Beijing - Editorial surat kabar China Daily menyatakan bahwa tentara China yang ditugaskan di Hong Kong bukan semata untuk tujuan simbolis. China Daily menyatakan tentara China tidak akan tinggal diam jika situasi di Hong Kong semakin memburuk.

Pada Kamis (29/8) waktu setempat, otoritas China menyelesaikan apa yang disebut sebagai rotasi rutin terhadap pasukan Angkatan Udara, Angkatan Darat dan Maritim yang ditugaskan di wilayah Hong Kong. Rotasi ini dilakukan di tengah maraknya unjuk rasa antipemerintah di Hong Kong, yang seringkali berujung rusuh.

Diketahui bahwa satu detasemen Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dari China ditugaskan di Hong Kong sejak wilayah itu diserahkan oleh Inggris tahun 1997 lalu. Personel PLA di Hong Kong kerap melakukan latihan militer, namun jarang keluar dari pangkalan mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Seperti dilansir Reuters, Jumat (30/8/2019), kemungkinan pengerahan PLA untuk menghentikan unjuk rasa yang masih marak di Hong Kong sempat mencuat. Namun pemerintahan Hong Kong berulang kali menegaskan pihaknya masih bisa mengatasi situasi di wilayahnya.

Para analis memperkirakan bahwa garnisun PLA beranggotakan sekitar 8 ribu - 10 ribu tentara yang ditempatkan terpisah antara pangkalan di China bagian selatan dan pada sejumlah barak yang ada di Hong Kong, yang berstatus Wilayah Administrasi Khusus (SAR).

"Sementara pemerintahan SAR sejauh ini tidak merasa perlu untuk memanggil garnisun, itu bukan berarti garnisun tidak akan melakukannya jika situasi menuntut demikian," demikian editorial China Daily, surat kabar berbahasa Inggris yang dikelola pemerintah China.


"Jika situasi yang sudah buruk semakin memburuk, dengan kekerasan dan kerusuhan yang mengancam semakin tak terkendali di bawah kendali para pembuat masalah yang mendukung separatis, pasukan bersenjata yang ditempatkan di SAR tidak punya alasan untuk hanya berdiam diri," imbuh editorial itu.

"Garnisun PLA di Hong Kong tidak semata simbol kedaulatan China atas kota tersebut," tegas China Daily dalam editorialnya.

Konstitusi Hong Kong yang disebut sebagai Basic Law, menyatakan bahwa Hong Kong bisa meminta bantuan garnisun PLA untuk menjaga ketertiban umum, namun 'mereka tidak akan mencampuri urusan lokal'.


Diketahui bahwa unjuk rasa yang berawal sebagai aksi protes menentang rancangan undang-undang (RUU) yang mengatur ekstradisi ke China daratan, kini meluas menjadi seruan reformasi demokrasi di Hong Kong. Aksi protes yang digelar di Hong Kong pada dasarnya berlangsung damai, namun seringkali disusupi demonstran anarkis dan radikal yang kerap memancing bentrokan dengan polisi.



Tonton video Kawal Aksi Demo, 21 Polisi Hong Kong Terluka:

[Gambas:Video 20detik]

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads