Rombongan tiba di Kompleks Keben kemudian langsung dipersilakan masuk ke Kompleks Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Sementara Sultan menyambutnya di Regol Donopratopo, yang merupakan pintu kedua untuk masuk ke Keraton bersama GKR Hemas dan para pejabat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rombongan kemudian singgah dan dijamu Sri Sultan HB X di Gedhong Jene Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang berada di sisi barat. Selanjutnya rombongan melihat beberapa koleksi yang ada di Keraton Yogyakarta, salah satunya batik keraton di Gedhong Prabayeksa.
Setelahnya, rombongan diajak ke Bangsal Kencono untuk menyaksikan tarian atau Beksan Lawung Jajar, karya Sultan Hamengku Buwono I. Terlihat Mendes PDTT beserta istri menikmati suguhan tarian tersebut. Sesekali terlihat berbincang dengan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta KGPAA Paku Alam X yang duduk di samping kanannya.
Tarian ini merupakan tari putra gagah yang bercerita tentang semangat berlatih para prajurit keraton pada zaman Sri Sultan Hamengku Buwono I.
Beksan Lawung Jajar ini menceritakan tentang keprajuritan, dan selalu ditampilkan dalam menyambut tamu agung di keraton. Diiringi dengan Wiaga Gamelan khas Yogyakarta menambah semarak tarian.
Seluruh keluarga kerajaan dan rombongan Raja Malaysia menyaksikan gamelan dan tarian yang disuguhkan. Di akhir kunjungannya, rombongan dijamu di Bangsal Manis.
Terkait kunjungan Raja Malaysia, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak berkomentar banyak, menurutnya kunjungan kenegaraan pertama khusus ke Yogyakarta ini hanya silaturahmi.
"Nggak bahas apa apa, ya nggak komentar apa apa, memang hanya ngobrol saja karena istrinya kan sering ke sini, kedua, beliau (Raja Malaysia) pernah ketemu bersama saya tahun 1993," ujarnya di hadapan para wartawan selepas mengantar kepulangan Raja Malaysia dari keraton, Rabu (28/8/2019).
Lanjutnya, tanggapan Raja dan Permaisuri terhadap jamuan di keraton, bagus karena dijamu masakan tradisional. Untuk kebudayaan Yogya sendiri tanggapannya juga bagus, tadi melihat manuskrip, kemudian membatik.
"Kebudayaan Yogya sendiri ya tadi lihat manuskrip, kan tadi lihat batik juga ternyata bisa ibu membatik. Oleh-oleh untuk ibu permaisuri hanya membatik saja nanti kalau sudah selesai dikirimkan," pungkasnya.
Sementara itu, Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo saat menyambut Raja Malaysia di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta mengatakan bahwa kunjungan Raja Malaysia ke Keraton Yogyakarta merupakan rangkaian kegiatan kunjungan kenegaraan ke Indonesia.
Sebelumnya Raja Malaysia disambut Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Di sana Presiden Jokowi dan Raja Malaysia melakukan penanaman pohon damar bersama.
Untuk mengetahui informasi lainnya dari Kemendes PDTT klik di sini. (prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini