Guna menyelesaikan masalah tersebut, pihaknya melalui Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar menggagas Desa Digital. "Desa digital ini merupakan program pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet dalam pengembangan potensi desa, pemasaran dan percepatan akses serta pelayanan informasi," ujar Dedi dalam keterangan tertulis, Rabu, (28/8/2019).
Nantinya, kata dia, seluruh pelayanan publik di desa akan didigitalisasi, dari koneksi internet, command center akan dibangun dan dibenahi. Sehingga masyarakat desa dapat memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan sekaligus mengenalkan produk unggulan di wilayahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemasangan wifi ini menjadi fokus pertama Pemdaprov Jabar. Sebab, jika koneksi internet desa baik, program lainnya, seperti Sapa Warga dan One Village One Company (OVOC), dapat terealisasi," sebutnya.
"Tahun ini 600 wifi gratis, terutama di daerah-daerah blank spot. Terus setelah pemasangan wifi gratis di desa, program turunan yang berkaitan dengan pelayanan publik dan arus informasi dapat berjalan dan direalisasikan secepatnya," imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, di sektor perikanan, 1.039 kolam menggunakan teknologi smart auto feeder. Lewat teknologi itu, memberi pakan ikan bisa menggunakan gawai. Hal tersebut membuat panen bisa naik dari dua menjadi empat kali dalam setahun. (mul/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini