"Kami, pegawai KPK, menyatakan kecewa masih masuknya calon-calon bermasalah dalam 20 capim KPK terpilih," ujar Ketua WP KPK Yudi Purnomo kepada wartawan, Rabu (28/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, menurut Yudi, penelusuran rekam jejak oleh KPK itu merupakan permintaan pansel sendiri. Yudi menyebut beberapa capim yang lolos 20 besar itu masih ada yang tidak patuh menyetor LHKPN atau Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.
"Pimpinan KPK adalah pemimpin yang akan membawa arah KPK ke depan, pimpinan KPK harus menjadi benteng terakhir menjaga kepercayaan rakyat untuk membuat KPK betul-betul membasmi korupsi bukan melindungi koruptor," kata Yudi.
"KPK tidak baik-baik saja, saat ini KPK dalam keadaan kritis dan amanah rakyat terancam digadaikan dalam 4 tahun ke depan. Kondisi ini darurat," lanjutnya.
Nantinya dari 20 nama itu akan dikerucutkan Pansel Capim KPK menjadi 10 nama untuk diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Yudi pun berharap Jokowi benar-benar mengecek 10 nama capim KPK yang diterimanya agar tidak ada lagi orang-orang yang terindikasi bermasalah.
"Pansel capim KPK agar tidak menetapkan calon 10 besar pimpinan KPK yang memiliki kriteria, satu diduga melakukan beberapa dugaan pelanggaran berat selama bekerja di KPK, memiliki rekam jejak pernah menghambat pelaksanaan tugas KPK, calon pimpinan yang tidak melaporkan LHKPN serta perbuatan tercela lainnya," kata Yudi.
Tonton juga video Saut soal Capim KPK: Jika Integritasnya Terganggu, Tak Akan Bertahan:
(zap/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini