Adalah Eks Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan yang menyebut Ketum Gerindra itu memiliki lahan di lokasi ibu kota baru yang berada di Kalimantan Timur. Dahlan bertutur di laman pribadinya di disway.id.
Mulanya Dahlan bercerita, di Kalimantan Timur ada kota besar bernama Balikpapan. Dia mengatakan ibu kota baru berada di sisi kiri mulut teluk, sementara Balikpapan berada di sisi kanan teluk. Lalu, dia menjelaskan, sisi kiri teluk sebagian masuk wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian masuk Kabupaten Kutai Kartanegara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dahlan menyebut wilayah tersebut sempat dijuluki 'kawasan emas hijau' saat masih menjadi area hutan. Ketika itu kayu-kayu dari hutan banyak diekspor dan menghasilkan dolar.
Masih kata Dahlan, hak penebangan hutan itu diberikan ke perusahaan asing dari Amerika Serikat (AS), yakni International Timber Corporation Indonesia (ITCI). Perusahaan yang berkantor pusat Oregon itu banyak dikenal orang Kaltim di tahun 1970-an.
"Sebut saja nama ITCI. Di tahun 1970-an. Semua orang Kaltim tahu. Dekade itu saya hidup di Kalimantan Timur. Menjadi aktivis mahasiswa di sana. Juga memulai karir wartawan dari sana. Tentu sudah tidak ada lagi hutan itu di sana. Juga tidak ada lagi ITCI. Pemilik perusahaan itu sudah bukan orang Amerika lagi. Sudah berganti orang Indonesia. Namanya Prabowo Subianto," kata Dahlan, dalam lamannya seperti dilihat detikcom, Selasa (27/8/2019).
Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar buka suara mengenai isu kepemilikan lahan Ketum Gerindra itu di Kalimantan Timur. Menurut Dahnil, lahan tersebut bukan milik Prabowo, tapi lahan itu dikelola Arsari Group.
"Lahan di Kalimantan Timur adalah lahan milik Arsari Group bukan milik Pak Prabowo. Seperti yang disampaikan Presiden, kan ibu kota akan dibangun di tanah milik pemerintah sendiri, bukan milik pihak lain," katanya kepada detikFinance, Selasa (27/8).
Arsari Group sendiri merupakan milik Hashim Djojohadikusumo yang tak lain adalah adik Prabowo.
"Itu milik Pak Hashim bukan Pak Prabowo," katanya.
Dahnil tak mengetahui secara pasti berapa luas lahan yang dikelola Arsari Group. Sepengetahuannya, lahan itu digunakan untuk pengembangan energi terbarukan.
"Hutan di sana untuk pilot project energi terbarukan dari pohon aren dan lain-lain yang digagas Pak Hashim," tutupnya.
Sementara itu, Waketum Gerindra Edhy Prabowo menyebut Prabowo memiliki lahan di Kalimantan Timur yang merupakan lokasi ibu kota baru. Prabowo rela memberikan lahannya itu untuk dijadikan ibu kota.
"Bicara apapun, Pak Prabowo sudah menyampaikan kepada publik, kepada kita semua, kepada seluruh rakyat Indonesia, manakala diperlukan untuk kepentingan negara beliau akan siap untuk memberikan apapun yang beliau miliki itu," kata Edhy kepada wartawan, di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/8).
Edhy mengatakan Prabowo sudah memiliki lahan di Kalimantan Timur sebelum ada rencana pemindahan ibu kota. Dia berharap kepemilikan lahan itu tak dipersoalkan.
"Apa gara-gara ada lahan itu jadi salah? Kan nggak juga. Nanti kalau bangun di tempat lain ada tanah kita lagi kan biasa saja," jelasnya.
Pihak istana merespons soal isu tanah milik Prabowo di Kaltim ini. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan lahan tersebut bukan lagi milik Prabowo. Dia menyebut lahan itu bisa diambil negara. Namun, ada tahapan yang harus dilalui.
"Kemarin itu eks ITCI (International Timber Corporation Indonesia) ya, katanya bukan lagi kepemilikan Prabowo," ujar Moeldoko di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini