Seleksi Capim KPK Dikritik, JK: Kalau Semua Diikuti Nggak Akan Jadi

Seleksi Capim KPK Dikritik, JK: Kalau Semua Diikuti Nggak Akan Jadi

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Selasa, 27 Agu 2019 16:45 WIB
Foto: Noval Dhwinuari/detikcom
Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) angkat bicara terkait berbagai kritik terhadap proses seleksi calon pimpinan (capim) KPK. Menurut JK, jika semua kritik diterima, tidak ada capim KPK yang akan jadi.

"Kan sudah terbuka (proses seleksi capim KPK), itu kan hak presiden untuk bikin pansel, dan panselnya kerjanya juga terbuka, apanya lagi? Kalau semuanya pendapat diikuti, baik itu orang maupun LSM, nggak akan jadi-jadi (capim KPK)," kata JK di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (27/8/2019).


JK menegaskan proses seleksi capim KPK akan tetap lanjut dengan pansel yang ada sekarang. Dia lalu bertanya balik ke pihak yang mengkritik Pansel Capim KPK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Siapa yang ada masalah di pansel itu, siapa yang ada masalah?" ujarnya.

JK juga menepis kritik yang menyebut ada capim KPK bermasalah yang lolos seleksi.

"Kan terbuka diumumkan, bisa laporan ke pansel atau ke DPR, kan ujung-ujungnya DPR yang pilih setelah disaring lagi, setelah diberikan ke presiden," imbuhnya.


Terkait isu adanya capim KPK yang memiliki hubungan dengan koruptor, JK balik bertanya soal hubungan tersebut. Menurutnya, jika hubungan tersebut terkait konspirasi korupsi, jelas tidak boleh.

"Tapi kalau hanya pertemuan secara sosial, main olahraga, orang kan ada praduga tidak bersalah. Selama orang itu tidak bersalah, ya, kenapa tidak boleh bertemu? Selama dia tidak tantang hukum, nanti dunia ini terlalu terpencil kalau semua tidak boleh," katanya.

"Itu kan karena (ada capim KPK) bertemu mantan Gubernur NTB kan. Ya orang tidak dalam perkara bagaimana," lanjutnya.



Tonton Video ICW Pertanyaan Capim KPK soal LHKPN:

[Gambas:Video 20detik]

(nvl/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads