"Dalam Ingub (Ingub Nomor 66 Tahun 2019) itu (trotoar) ada 25 jalan protokol, arteri maupun penghubung. Namun kita mempersiapkan 31 jalan protokol, arteri dan penghubung lebih banyak untuk persiapkan," ujar Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho di Taman Sepeda Melawai, Kebayoran Baru, Jalarta Selatan, Selasa (27/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari mengatakan, sesuai dengan Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 tentang pengendalian kualitas udara, Dinas Bina Marga akan membangun trotoar yang terintegrasi ke stasiun MRT, BRT dan KRL. Pembangunan itu sudah dipetakan.
"Kita percepat lagi di 2020 kita sudah rencanakan dan desain bahwasanya tempat yang integrasi dengan MRT, BRT dan KRL, kita sudah petakan," kata dia.
Hari melanjutkan, untuk sasiun MRT ada 8 titik yang akan dilakukan revitalisasi trotoar. Revitalisasi itu diharapkan dapat mempercepat aksesibilitas masyarakat menuju stasiun MRT.
"Pertama untuk mengintegrasikan jalan pedestrian ke angkutan MRT dari sekian puluh angkutan MRT kita cek ada 8 stasiun MRT yang memang harus kita benahi untuk pejalan kaki supaya aksesibilitas lebih cepat. Pertama di stasiun MRT Lebak Bulus, kemudian Fatamawati ada Jalan Kartini, kemudian di Cipete, lanjut ke Blok A, Blok M, kemudian lanjut di Benhil sampai ke MRT stasiun Setiabudi," imbuhnya.
Menang Gugatan Lawan Anies, PSI Minta PKL Trotoar Jatibaru Ditertibkan:
(lir/idn)