"Luasan inti 40 ribu Ha, dengan pencadangan untuk pengembangan 180 ribu Ha. 50% minimal untuk ruang terbuka hijau," kata Bambang kepada detikcom, Senin (26/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah, dan kota akan berkembang dalam jangka panjang, tetap dengan konsep forest city," ujar Bambang.
Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Ibu Kota Baru Boros Lahan |
Sebelumnya, pemerintah pusat resmi memutuskan ibu kota Indonesia pindah ke Kalimantan Timur. Pemindahan ibu kota baru ini membutuhkan Rp 466 triliun yang 19 persen akan berasal dari APBN.
Desain ibu kota baru itu kemudian dikritik Ridwan Kamil. Menurutnya luasan lahan yang diproyeksikan untuk ibu kota baru terlalu luas alias pemborosan.
"Sebagai arsitek saya melihat desain dan asumsi kota baru banyak hal-hal kurang tepat. Asumsinya lahannya terlalu luas, 200 ribu hektar untuk 1,5 juta penduduk, menurut saya boros lahannya," kata RK saat ditemui di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, Senin (26/8/2019).
Menurut dia, pemerintah pusat harus belajar dari kegagalan beberapa negara dalam membangun ibu kota baru. Ia mencontohkan ibu kota Brazil (Brasilia) dan Myanmar (Naypyidaw).
"Contohnya Brazil (Brasilia) sampai sekarang tanahnya terlalu luas, manusia tidak betah dan lainnya. Myanmar (Naypyidaw) juga sama sepi," katanya.
Ia menilai yang perlu ditiru dalam penataan ibu kota baru yaitu Washington DC (Amerika Serikat). Jumlah penduduk yang mencapai 700 ribu jiwa hanya membutuhkan lahan seluas 17 ribu hektare.
BMKG: Aktivitas Gempa di Pulau Kalimantan Paling Rendah:
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini