Ditemui di salah satu cafe di Stasiun Tugu, Yogyakarta, Minggu (25/8) wanita yang sangat sederhana dan ramah bernama Erica Hestu Wahyuni bercerita bagaimana dia bisa menuangkan karyanya di pintu gerbang Indonesia yaitu Bandara Soekarno Hatta. Meski bergaya kekanak-kanakan, naif dengan warna-warni mencolok, namun lukisan Erica ini justru banyak disukai tidak hanya kolektor, anak-anak sampai orang dewasa pun dibuat terkagum-kagum.
Saat ditemui turut hadir Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, Dirut AP II, Muhammad Awaluddin dan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Polana B Pramesti. Erica bercerita bahwa saat ini sudah ada 33 karya lukisannya terpampang di dinding Terminal 3 dengan tema yang beragam yang menggambarkan tentang Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lukisan ini juga kata Erica bisa menjadi penyemangat ketika orang merasa cape dan jenuh berjalan di terminal 3 karena jaraknya jauh. Tapi sekarang tidak lagi, karena ada karya-karya seni yang bisa dilihat bahkan bisa menjadi edukasi bagi mereka.
"Sempat viral dan beberapa ada yang mau melihatnya. Saya bilang kamu harus ke terminal 3, caranya harus beli tiket dan turun di terminal 3 supaya bisa foto dan lihat lukisan itu," papar Ibu dari tiga anak ini seraya menyebut target selanjutnya adalah bandara-bandara strategis seluruh Indonesia.
Tidak hanya unik dengan fullcolor, bahan untuk melukis pun menggunakan cat yang ramah lingkungan. Erica mengaku bahannya tidak menggunakan minyak melainkan water based.
Karena penggunaan bahan melukis dengan bahan dasar minyak saat ini dirasa kurang praktis dan efektif, kering nya cukup lama dan menimbulkan bau yang belum tentu semua orang akan suka, terutama untuk anak-anak. "Berapa lama untuk melukis? tergantung besar kecilnya. Untuk ukuran 1,5x2 meter itu bisa sampai tiga hari," ujarnya.
Erica menceritakan bagaimana dirinya bisa dipercaya melukis Bandara Soetta. Dia menuturukan awalnya bertemu dengan Menteri BUMN, dan meminta karya lukisannya bisa dipajang di Bandara untuk memperindah. "Responnya sangat cepat, saya dihubungkan dengan Pak Awal dan jodoh. Cita-cita kecil saya mau melukis bandara akhirnya bisa terwujud," ujarnya sambil tersenyum.
Menhub Apresiasi Karya Lukisan Erica
![]() |
Hadirnya Erica yang telah menjadikan Bandara Soetta lebih berwarna dengan karya lukisannya mendapat apresiasi dari Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi. Menurutnya, Bandara Soetta ini diharapkan menjadi bandara yang ramah dengan karya seni.
"Saya apresiasi AP II dan Mbak Erica yang sudah intensif melakukan pameran yang sifatnya tetap. Bandara Soetta ini memang kita inginkan sebagai satu bandara yang ramah dengan seni jadi harus menampilkan seni secara masif. Karena di situlah tempat mengedukasi dan meningkatkan selara masyarakat," kata Menhub.
Ke depan, Budi Karya mengusulkan agar Erica membuat sebuah instalasi dengan warna dan corak yang khas. Jika sekarang sudah ada 33 ditambah dengan instalasi tertentu, maka ini akan semakin menarik.
"Jika seniman lukis bisa mengespresikan dalam bentuk intalasi dengan bentuk sceture atau patung atau dalam bentuk fungsi tertentu saya kira akan sangat baik. Apalagi, Mbak Erica ini adalah pelukis wanita yang populasinya mungkin 10 dari 100 persen, tentu bisa menginspirasi masyarakat seni lainnya," ungkap Budi Karya.
Budi karya berharap selain pelayanan prima dari bandara itu sendiri, sentuhan estetika juga menjadi elemen penting dalam sebuah bandara dan mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi para penumpang.
"Pelayanan sudah bagus dan optimal, biar tambah bagus lagi ya dipercantik pakai lukisan-lukisannya Mbak Erica. Lukisannya colorful dan unik jadi bisa menarik penumpang yang lihat dan bisa makin ramai di media sosial," ungkap Budi Karya.
Diketahui Erica Hestu Wahyuni merupakan salah satu seniman Indonesia yang karyanya mendapat pengakuan dunia. Karya seni alumnus Institut Seni Rupa Indonesia dan Institut Seni Surikov, Rusia ini sudah dipajang dibeberapa negara, bahkan dalam waktu dekat dirinya diundang ke Hongaria dan Jerman.
Goresan yang unik dan memadukan banyak warna serta memunculkan banyak karakter dalam satu kanvas membuat karyanya dilabeli sebagai karya seni beraliran naive contemporary art. Keunikan ini yg menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmat seni lukis. Tak ayal karyanya banyak diminati kolektor seni hingga Amerika dan Eropa. (ega/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini