Lokasi ibu kota baru itu akan bertetanggaan dengan 2 kota besar di Kaltim yaitu Balikpapan dan Samarinda. Di antara 2 kota itu terdapat Taman Hutan Raya Bukit Soeharto yang diharapkan tidak akan rusak bilamana ibu kota baru dibangun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara pribadi, Isna mengaku setuju dengan rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kaltim tersebut. Dia percaya pemerintah memutuskan hal itu dengan berbagai pertimbangan dan kajian.
"Pemerintah mungkin sudah melakukan berbagai tinjauan baik itu mungkin secara literatur dan mungkin sudah banyak penelitian-penelitian tentang bagaimana kondisi tanah dan mungkin juga sudah banyak penelitian tentang sosial kemasyarakatan. Jadi tanggapan saya, saya sangat setuju dengan adanya rencana menetapkan Kaltim sebagai ibu kota," kata Isna.
Untuk wilayah Bukit Soeharto, Isna menyebut kawasan tersebut memiliki banyak pohon khas Kalimantan. Isna pun berharap kawasan hutan itu tetap lestari.
"Di sana banyak sekali jenis pohon-pohon langka dan hewan-hewan juga masih banyak di sana. Mungkin itu saran saya kalau nanti betul ini mau dibangun tolong hutannya tetap dijaga. Kalau mau digunakan sedikit mungkin bisalah koordinasi dengan dinas kehutanan bisa dibicarakan bagaimana penggunaannya," ucap Isna.
Sementara itu seorang warga Samarinda bernama Aliv Pahlevi mengaku bimbang akan keputusan pemindahan ibu kota baru ke Kaltim. Pegawai honorer di Pemkot Samarinda tersebut khawatir tingkat kriminalitas di Kaltim akan meningkat dengan pindahnya ibu kota.
"Yang saya takutkan adalah meningkatnya kriminalitas di Kaltim, karena kita tahu bahwa ibu kota cenderung meningkatkan angka pengangguran dan tentunya juga meningkatkan kriminalitas," kata Aliv.
Tonton Video Luas Ibu Kota Baru 180 Ribu Ha, Bagaimana Pembebasan Lahannya? (dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini