Damai awalnya menyoroti beda pernyataan antara Ngabalin dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Menurut Damai, ajakan dialog dari Ngabalin bertolak belakang dengan pernyataan Moeldoko yang menutup pintu dialog dengan FPI.
"Terkait pernyataan Ngabalin soal tanggapannya mengajak dialog terhadap Habib Rizieq, kami sampaikan perlunya sinkronisasi atau apakah bisa diartikan oleh kami statement Ngabalin sebagai ralat pernyataan Moeldoko sebelumnya tentang tutup dialog dengan FPI? Karena menurut kami, FPI dan IB HRS (Imam Besar Habib Rizieq Syihab, red) adalah identik atau satu kesatuan tak terpisahkan," kata Damai kepada wartawan, Minggu (25/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau soal pemahaman terkait politik kebangsaan dan hal wawasan serta kematangan pemahaman (filosofis) seseorang, tentu hendaknya tidak dengan cara dialog melalui delegasi, tentunya sulit akan sampai kepada pemahaman yang sempurna terkait hal yang inti tentang maksud IB HRS terkait pernyataannya pada milad FPI ke-21 di Rawa Badak, Jakarta Utara, kemarin pada tanggal 24 Agustus 2019 yang dihadiri oleh Gubernur DKI Anies Baswedan. Pernyataan IB HRS tersebut adalah Pancasila adalah ibarat fondasi yang kokoh, sedang pilar adalah sekadar penyangga yang mudah dirobohkan," papar Damai.
Kembali ke soal dialog, Damai meminta Ngabalin menyampaikan ke Presiden Jokowi untuk memulangkan Habib Rizieq ke Indonesia. Upaya pemulangan itu juga harus disertai janji menghentikan segala perkara yang pernah dilaporkan terhadap Habib Rizieq. (tor/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini