Dirangkum detikcom, Sabtu (24/8/2019), warga Hong Kong terus menggelar aksi unjuk rasa menolak RUU Ekstradisi. RUU ini mengusulkan perubahan perjanjian ekstradisi berupa diperbolekannya penjahat yang tertangkap di Hong Kong diekstradisi ke China. Ketidaksetujuan warga Hong Kong terhadap RUU Ekstradisi berbuntut demonstrasi pertama pada Maret 2019.
Hari ini, ketegangan kembali terjadi. Aparat polisi anti huru-hara berhadapan dengan para pengunjuk rasa di dekat kantor polisi di sebuah kawasan kelas pekerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada peristiwa kericuhan hari ini, ribuan demonstran yang memakai masker gas dan membawa payung, berjalan melintasi kawasan industri Kwun Tong. Namun, di lokasi, mereka diadang puluhan polisi anti huru-hara yang dilengkapi dengan perisai dan pentungan.
Dalam aksinya, para demonstran membuat barikade penghalang lalu lintas dengan menumpuk tiang-tiang konstruksi bambu, sambil meneriaki para polisi. Para polisi anti huru-hara hari menembakkan gas air mata ke arah para demonstran.
Ini dilakukan setelah para demonstran melemparkan batu, botol, dan tiang-tiang bambu ke arah polisi. Gas air mata ditembakkan polisi untuk membubarkan massa.
Sejumlah demonstran berpakaian hitam ditahan saat polisi bergerak maju mendekati para demonstran yang berjalan mundur.
Seorang demonstran garis depan mengungkapkan alasannya ikut berdemo. "Pemerintah memilih untuk tidak menyelesaikan masalah lewat komunikasi dengan para demonstran," ujar Lueng seperti dilansir AFP.
"Saya tidak melihat masa depan kami dalam menghadapi rezim ini, jadi saya lambat laun melangkah semakin dekat ke garis depan," imbuhnya.
Kepolisian Hong Kong memang telah menjadi sasaran kemarahan para demonstran karena respons mereka yang dianggap terlalu keras terhadap aksi demonstrasi yang telah berlangsung berbulan-bulan ini.
Antipati terhadap polisi makin meningkat setelah polisi menggunakan tongkat, peluru karet dan gas air mata terhadap para pengunjuk rasa yang rusuh dan polisi juga dituduh memukuli para demonstran damai.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini