"Artinya di situ menunjukkan kalau pertanian kita punya sasaran mau ke mana ditujukannya. Terus apakah akan memberikan manfaat ekonomi kepada negara," ujar Agustina dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/8/2019).
Menurutnya, bertahannya prestasi PDB sektor pertanian setiap tahun disebabkan antara lain faktor dapatnya digali komoditas strategis yang dibutuhkan di pasaran untuk memberikan kemanfaatan ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, Badan Pusat Statistik (BPS) juga telah mengumumkan PDB sektor pertanian Triwulan II-2019 meningkat 5,41%. Pertumbuhan PDB tersebut lebih besar dari Triwulan II-2017 dan 2018 yang masing-masing 3% dan 5,01%.
Rilis BPS tersebut menyebutkan, melonjaknya PDB sektor pertanian mencakup hampir semua subsektor, seperti tanaman pangan 5,13%, hortikultura 6,11%, perkebunan 4,45% dan peternakan 7,78%.
Kontribusi PDB pertanian di Triwulan II-2019 mencatatkan sektor tersebut berada di posisi kedua setelah perindustrian terhadap andil ke PDB skala nasional.
BPS juga mengakui bahwa sumbangan PDB sektor pertanian selama 4,5 tahun terakhir mampu mengukuhkan capaian yang terus melejit. Bahkan, PDB sektor pertanian tahun 2017 dan 2018 sebesar 3,7% berhasil melampaui angka target yakni 3,5%.
Kementan Siapkan 500 Juta Bibit Unggul Hingga 2024:
(mul/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini