"Sudah ada lahan kebun kelapa sawit dan tanaman pisang yang dirusak kawanan gajah, luas lahan yang rusak sementara mencapai 15 hektare," kata Kepala Desa Blang Lango, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Oediyantri di Suka Makmue dikutip dari Antara, Sabtu (24/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bersyukur karena tidak ada warga yang menjadi korban, akan tetapi harta benda masyarakat menjadi korban," sebut Oediyantri.
Oedriyanto mengaku serangan satwa liar di daerah kawasan transmigrasi lokal tempatnya bermukim memang sudah sering terjadi. Bahkan, pihaknya juga telah menyurati pemerintah daerah, DPRK dan pihak terkait.
Namun, kata dia, hingga saat ini belum ada sama sekali penanganan serius dari Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Aceh maupun pihak terkait lainnya untuk mengatasi gangguan tersebut.
"Untuk saat ini masyarakat memilih untuk kembali ke desa asal, karena takut dengan serangan gajah," ungkapnya.
Oediyantri mengakui jumlah gajah yang sering mengamuk di kawasan pemukiman transmigrasi lokal tersebut jumlahnya mencapai 12 ekor. Gajah, kata dia juga sangat ganas sehingga membuat masyarakat di daerah itu ketakutan.
Hingga Sabtu jelang dini hari, kawanan gajah tersebut masih berada di pemukiman warga di kawasan transmigrasi dan masih berkeliaran sambil merusak tanaman milik masyarakat setempat. (mae/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini