Juru bicara aksi Tamelek Kosay menuturkan, dua dus minuman keras sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu sebagian besar penghuni asrama telah berada di Gedung Sate untuk mengikuti aksi damai.
Sementara sebagian lagi, kata dia, terutama bagian konsumsi masih berada di asrama. Tidak lama dari itu, datang dua orang terdiri dari Polwan berpangkat Kompol dan polisi pria mengantarkan dua dus minuman, dua karung beras dan dua dus mie instan.
Kiriman itu diterima oleh salah seorang mahasiswa Papua lainnya bernama Miles. Miles kemudian melaporkan ke kawan-kawan mahasiswa Papua lainnya terkait paket kiriman itu yang diketahui terdapat dua dus minuman keras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, lanjut dia, dua dus minuman keras itu dibawa ke lokasi aksi untuk dikembalikan. Kebetulan di lokasi tersebut ada sosok polwan yang memberi minuman itu sedang mengamankan aksi.
"Kita minta penjelasan, setidaknya sebagai aparat harusnya mengayomi kami," katanya.
Dia dan kawan-kawan mahasiswa Papua lainnya mengaku kecewa dengan tindakan oknum polisi tersebut. "Kami tersinggung sangat kecewa juga. Kami sangat kecewa dari pihak keamanan seperti itu harusnya mengayomi," ucapnya.
Pihaknya juga mengaku akan mengembalikan beras dan mie instan yang diberikan oknum polisi tersebut. "Kita juga akan kembalikan beras dan mie yang diberikan," ujarnya.
Tonton video Mahasiswa Papua Hadiri Pertemuan Elemen Masyarakat di Makassar:
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini