Polisi: Demo Ricuh Fakfak karena Konflik Pro-NKRI dengan Pro-Bintang Kejora

Polisi: Demo Ricuh Fakfak karena Konflik Pro-NKRI dengan Pro-Bintang Kejora

Audrey Santoso - detikNews
Kamis, 22 Agu 2019 19:41 WIB
Kapolda Papua Barat Brigjen Herry Rudolf Nahak (Foto: Audrey Santoso/detikcom)
Sorong - Demonstrasi berujung ricuh di Fakfak, Papua Barat disebut kepolisian timbul karena adanya gesekan antarkelompok warga. Kelompok warga yang dimaksud yaitu yang pro-NKRI dengan kelompok yang pro-Bintang Kejora yang identik dengan kelompok separatis di Papua.

Kapolda Papua Barat Brigjen Herry Rudolf Nahak mengatakan awalnya menerima informasi adanya demonstrasi damai sekitar 1.000 orang. Namun tiba-tiba ada kelompok pro-Bintang Kejora yang memaksa mengibarkan bendera Bintang Kejora di kantor dewan adat, yang otomatis ditentang massa dari kelompok pro-NKRI.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena memaksakan Bupati untuk menaikkan bendera Bintang Kejora, itu kejadian di kantor dewan adat Papua. Kelompok barisan Merah Putih menentang sehingga terjadi gesekan kemudian terjadi pembakaran terhadap pasar (oleh kelompok pro-Bintang Kejora)," ujar Herry di meeting room Swiss Belhotel, Sorong, Papua Barat, Kamis (22/8/2019).

Hal itu disampaikan Herry yang merupakan mantan Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri itu di hadapan Menkopolhukam Wiranto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Herry menyebutkan massa pro-NKRI membalas membakar kantor dewan adat karena menilai kantor tersebut menjadi markas kelompok pro-Bintang Kejora.

"Dibalas barisan Merah Putih dengan membakar kantor dewan adat karena dianggap itu markasnya kelompok yang bawa bendera Bintang Kejora," terang Herry.




Hery menyampaikan aparat sempat mendengar akan ada aksi demonstrasi lanjutan. Namun hal tersebut telah diantisipasi dan kondisi Fakfak saat ini relatif kondusif.

"Tadi malam sempat ada info akan ada gerakan massa, sudah bisa diantisipasi dan saat ini normal. Di Fakfak juga kami dapat dukungan kekuatan dari Mabes TNI dan Mabes Polri sehingga di Fakfak sangat kondusif," tutur Herry.

"Di beberapa tempat lain Maybrat, Kaimana, Sorong Selatan, Teluk Bintuni, Raja Ampat ada aksi massa tapi bisa dilaksanakan dengan damai," imbuh Herry. (aud/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads