"Gabion konstruksinya sederhana dapat dikerjakan tanpa mesin berteknologi tinggi. Dapat dipasang pada lingkungan beragam baik di tempat kering maupun di air," ujar Kepala Dinas Kehutanan DKI Suzi Marsita saat dihubungi, Kamis (22/8/2019).
Instalasi batu gabion yang dipasang pada 16 Agustus ini disebut ramah lingkungan. "Bentuknya dapat disesuaikan dengan kebutuhan lapangan," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini petugas Dinas Kehutanan masih mempercantik area lokasi instalasi batu gabion yang dulunya menjadi tempat instalasi getah-getih. Tanaman hias bougenville mempercantik 3 keranjang kawat/gabion berisi batu bronjong.
Suzi menjelaskan makna Instalasi Gabion. Tiga bronjong atau keranjang besar batu disebut melambangkan air, udara, dan tanah yang menyelaraskan lingkungan.
"Ornamen batu yang digunakan diasumsikan sebagai kekuatan internal. Batu karang (sebagai) lambang kekuatan di tengah sapuan ombak, terikat dalam satu ikatan (yang) bisa dilambangkan kesatuan," tuturnya.
Instalasi batu gabion dengan anggaran Rp 150 juta ini juga dilengkapi tanaman hias penyerap polutan yang disusun alami. Tanaman ini, menurut Suzi, menggambarkan suasana alam atau natural di tengah kota metropolitan.
"Yang kami pasang merupakan ornamen kota, yang kami beri nama 'Instalasi Gabion'," katanya.
Instalasi Batu Gabion Mejeng di Bundaran HI:
(fdn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini