"Saya pikir mobil menteri tidak perlu, menurut saya, dianggap oleh masyarakat terlalu mahal dan menggerus anggaran cukup besar," kata anggota Fraksi NasDem DPR Taufiqulhadi kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/8/2019).
Menurut Taufiqulhadi, yang terpenting dalam pengadaan mobil dinas tersebut bukan besaran anggarannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang paling penting bukan berapa anggarannya, tetapi harus dilihat oleh masyarakat bahwa itu proporsional. Proporsional artinya anggaran tak besar, kemudian tak kelihatan mewah," ujarnya.
Taufiqulhadi juga meyakini Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mempertimbangkan pembelian mobil dinas baru itu. Jika memang mobil dinas menteri tak perlu diganti, menurutnya, Jokowi juga tak akan menyetujui pengadaannya.
"Saya yakin kepada presiden melihat hal yang terbaik sekarang ini. Kalau emang tidak perlu diganti, tidak perlu diganti mobilnya yang sekarang, semuanya," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Fraksi PAN dan PKS memang tidak setuju dengan pengadaan mobil dinas baru untuk menteri. Fraksi PAN, misalnya, meminta Jokowi mengevaluasi pengadaan mobil dinas tersebut.
"Kalau menurut saya, (pengadaan mobil dinas) belum kebutuhan mendesak, lebih baik mungkin, di tengah anggaran yang sangat sulit sekarang, apalagi pertumbuhan ekonomi hanya dipatok 5,3. Saya kira perlu Pak Presiden mengevaluasi kebijakan itu," kata Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto kepada wartawan di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8).
Pemerintah sendiri telah menuntaskan lelang pengadaan mobil dinas baru untuk menteri. Lelang tender tersebut dimenangi PT Astra International Tbk-Tso dengan harga Rp 147.229.317.000.
Selain Jokowi, Para Menteri Jokowi Bakal Dapat Mobil Baru:
(zak/rvk)