Sebelumnya, aksi demonstrasi warga membuat aktivitas belajar mengajar diliburkan dan para pedagang takut membuka toko. "Kami imbau seluruh para pedagang membuka tokonya dan kami jamin akan keamanannya sehingga roda perekonomian di Sorong ini bisa bergeliat kembali. Karena terus terang saja memang kemarin itu semua mungkin ada rasa takut, sehingga mereka menutup semua toko-toko. Kami cari makan di luar saja susah," ujar Wakapolda Papua Barat Kombes Tatang di Bandara Udara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat, Kamis (22/8/2019).
Pantauan detikcom, ketika menyusuri jalan Kota Sorong tampak siswa-siswi berkegiatan di dalam area sekolah. Toko dan restoran juga kembali melayani pelanggan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tatang menerangkan selain tokoh masyarakat, hadir pula para kepala suku, tokoh agama, tokoh adat dan perwakilan pemuda mahasiswa pada pertemuan kemarin, Rabu (21/8).
"Seluruh kepala suku komitmen akan menenangkan sukunya masing-masing. Tokoh-tokoh juga akan tenangkan umat di masjid maupun gereja, dan menyampaikan ke umat untuk tidak terprovokasi," terang Tatang.
Sebelumnya, unjuk rasa berujung aksi anarkis pecah di Kota Sorong dan kota-kota lainnya di Papua Barat. Aksi anarkis ini merupakan buntut dari keributan antara mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya dengan kelompok massa dan aparat.
Di Kota Sorong, warga membakar bangunan gedung DPRD dan lembaga permasyarakatan (lapas), memecahkan kaca-kaca bandara dan polsek, serta memblokade jalan. (aud/aan)