"Pas pulang (sekolah) baju kotor, rambut pada acak-acakan. Kenapa tuh baju pada kotor? 'Udah nggak kenapa-napa' (jawab korban). Langsung ke kamar," ujar ayah korban, A di rumahnya di Bekasi Utara, Kota Bekasi, Rabu (21/8/2019).
A menaruh curiga dengan kondisi korban yang tidak biasa. Namun saat itu G menutup rapat-rapat peristiwa yang dialaminya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban dipersekusi oleh 2 orang senior dan 1 alumni. Pemukulan itu terjadi di sebuah taman di Jalan Irigasi II, Bekasi Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Rabu (14/8) pukul 13.30 WIB.
"(Anak) diuruh duduk langsung ditendang. (korban mulanya) pakai jilbab tuh rapi, di video kan nggak ada (jilbab), dijambak jilbabnya, dicekik, ditendang," ujar A.
Akibat kejadian itu, A menyebut anaknya mengalami luka-luka.
"(Luka) bagian dada, sama muka," lanjut A.
A menduga para pelaku tidak suka kepada korban karena korban berpenampilan rapi.
"(Di) sekolah kan dia suka rapi dandan mulu, kakak kelasnya nggak senang. Jadi kayak orang sakit hati. Nggak lama mungkin dia nggak senang kali akhirnya ngambil orang luar buat mukulin anak saya," beber A.
A mengetahui anaknya jadi korban pengeroyokan dari video yang tersebar di sekitar tetangganya. Setelah mengetahui itu, A bergegas ke sekolah untuk mempertanyakan perihal pengeroyokan itu.
"Gurunya juga baru tahu kemarin Selasa (20/8). Dia juga kaget baru ngelihat video itu. Nggak tahu juga (kesebar di sekolahnya). Gurunya nyaranin laporin ke polisi," ujar A.
Atas kejadian ini A melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Bekasi dengan nomor laporan LP/1983/K/VII/2019/SPKT/Restro Bekasi Kota pada Selasa (20/8). A membawa barang bukti berupa video pengeroyokan anaknya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini