"Info dari Pak Fadil (Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Brigjen Fadil Imran) rencana (hasil investigasi blackout) akan dirilis Jumat. Sejauh ini, penyidik telah melaksanakan investigasi dari hulu sampai hilir. Dari SUTET Ungaran, Pemalang, Gandul, Suralaya, dan Jakarta," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada detikcom, Rabu (21/8/2019).
Dedi menjelaskan terdapat 225 pembangkit listrik yang diselidiki oleh penyidik. Penyidik lalu menelusuri jalur pembagian listrik baik untuk Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten dan Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk level PLTU di sekitar Jakarta, PLTU Suralaya, dan PLTU Muara Karang masuk dalam obyek penyelidikan hingga bermuara PLN Pusat.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Dahniel mengatakan pihaknya pada kasus blackout ini telah melakukan rangkaian penanganan awal, yaitu menolong korban, mengambil keterangan, dan mengamankan lokasi.
"Kami bentuk tim, kami tolong korban, kumpulkan saksi, ambil keterangan, amankan tempat kejadian perkara. Ini menyangkut beberapa polda," kata Rycko di Mapolda Jateng, Selasa (20/8/2019).
Pada kasus ini, Polri berinisiatif membentuk tim khusus untuk menginvestigasi penyebab padamnya listrik. Tim khusus ini beranggotakan 30 orang.
Tim Bareskrim tersebut terdiri dari Direktorat Tindak Pidana Tertentu dan Direktorat Tindak Pidana Siber. Sedangkan pihak eksternal yang terlibat berasal dari ITB, BPPT, Kementerian ESDM, dan satu pakar kelistrikan.
Untuk diketahui, blackout terjadi di wilayah Jabar, Banten, dan Jakarta pada Minggu (4/8) lalu. Listrik padam sempat menyebabkan gangguan pada operasional transportasi, khususnya di Jakarta.
Insiden di Dekat SUTET Ungaran Sebelum Separuh Jawa Blackout:
(aud/jbr)