Kisah Sitor dan 19 kerbaunya itu terjadi pada pukul 19.20 WIB, Senin (19/8) kemarin. Peristiwa berawal dari Sitor yang menghidupkan api untuk mengasapi kerbau-kerbau di dalam kandang agar tak diganggu nyamuk. Tiba-tiba petir pun menyambar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
21 kerbau yang berada di dalam kandang pun ikut tersambar petir. 19 di antaranya mati di tempat bersama sang penggembala.
Kerbau-kerbau itu bukan milik Sitor. Dua puluhan kerbau itu milik Mikael Simbolon.
"Seluruhnya kerbau itu mati tersambar petir di dalam kandang," ujar Parulian.
Rencananya, 19 kerbau yang mati akan dikuburkan secara massal. "Seluruh kerbau yang mati tersambar petir itu akan dikubur secara massal hari ini. Aparat desa masih mencari alat berat untuk proses penguburan," kata Perwira Urusan (Paur) Subbag Humas Polres Tapteng Iptu Rensa Sipahutar.
Sementara jenazah Sitor saat ini disemayamkan di rumah duka. Rencananya, korban akan dimakamkan Rabu (21/8) besok.
"Rencana pengebumian anak kami ini besok," kata ayah korban, Jopita Habeahan.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini