Pemerintah Diminta Turun Tangan Cari Penyebab Kerusuhan di Papua Barat

Pemerintah Diminta Turun Tangan Cari Penyebab Kerusuhan di Papua Barat

Ibnu Hariyanto - detikNews
Selasa, 20 Agu 2019 18:23 WIB
Solidaritas Pemuda untuk Indonesia Damai dan Toleran (Ibnu Hariyanto/detikcom)
Jakarta - Solidaritas Pemuda untuk Indonesia Damai dan Toleran menyayangkan peristiwa kerusuhan yang terjadi di Manokwari dan Sorong, Papua Barat. PP Pemuda Muhammadiyah, yang menjadi salah satu bagian organisasi pemuda itu, meminta pemerintah turun tangan mencari akar permasalahan yang menyulut sejumlah kerusuhan di wilayah Papua tersebut.

"Akar masalahnya harus segera ditemukan, apa penyebabnya? Apa karena Ras itu. Makanya aktornya harus diciduk dan ditangkap. Kedua baru menyelesaikan budaya di Papua. Saya kita itu salah satu langkah yang bisa meredam dan tidak memperkeruh yang ada di Papua," kata Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto di Grha Oikumene, Jl Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2019).

Sunanto mengatakan pemerintah harus segera mengeluarkan kebijakan yang pro terhadap kepentingan rakyat Papua. Kebijakan yang menjamin kesetaraan dan keadilan bagi warga Papua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sementara itu, Ketua Umum DPP Gamki Willem Wandik mendesak pemerintah secara serius menghilangkan stigma rasial dan diskriminatif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

"Mendesak negara untuk secara serius menghilangkan stigma rasial dan diskriminatif dalam setiap kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sesuai dengan Pancasila Sila Ke-2, UUD 1945, dan UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis," kata Willem Wandik.

Karena itu, Willem berharap semua elemen bangsa, dari unsur pemerintah, aparat penegak hukum, sampai para tokoh masyarakat, tidak melakukan tindakan rasial dan diskriminatif yang bisa memperkeruh suasana. Ia juga berharap instansi-instansi pemerintahnya turut memantau tindakan para pejabatnya.

"Meminta kepada lembaga agama, lembaga adat. dan lembaga masyarakat untuk mengingatkan, memantau, dan bertanggung jawab terhadap setiap ucapan dari tokoh atau pemuka lembaga masing-masing agar tidak menimbulkan perpecahan dan ketersinggungan di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk," sambung Willem.


Willem mengapresiasi langkah para kepala daerah, khususnya di Surabaya dan Malang, yang menyampaikan permintaan maaf ke masyarakat Papua. Namun ia tetap meminta peristiwa dugaan tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya diusut tuntas.

"Kami mendesak adanya pengusutan tuntas dan penegakan hukum yang seadil-adilnya terkait beberapa kasus atau persoalan kebangsaan yang terjadi beberapa waktu terakhir, terkhusus kepada pelaku. Aktor intelektual, aparat, dan ormas yang menyulut terjadinya persoalan rasial terhadap mahasiswa Papua di Surabaya," katanya.



Tonton Video Polisi Kantongi 5 Akun Medsos Pemicu Kerusuhan di Papua:

[Gambas:Video 20detik]

(ibh/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads