Jakarta -
Perluasan kebijakan ganjil-genap di DKI Jakarta menuai protes dari pengemudi taksi online. Aksi protes tersebut disampaikan dalam unjuk rasa yang digelar di depan Balai Kota DKI Jakarta kemarin siang. Satu tuntutan para pengunjuk rasa yakni taksi online bisa beroperasi di area ganjil-genap.
Demo perluasan ganjil-genap yang digelar di depan Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019), itu membuat kondisi lalu lintas macet. Sebab, puluhan mobil diparkir di depan Balai Kota sehingga membuat lalu lintas tampak macet, sehingga hanya satu ruas jalan yang dibuka.
 Mobil pengemudi taksi online terparkir di depan Balai Kota DKI. (Foto: Fida/detikcom) |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam unjuk rasa tersebut, salah satu orator mengkritik kebijakan perluasan ganjil-genap. Mereka merasa perluasan kebijakan tersebut kurang sosialisasi.
"Kita masih punya hak. Ini kurang sosialisasi," teriak orator.
Pengunjuk rasa meminta ada penanda khusus bagi taksi online. Tuntutan tersebut, menurut mereka, sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 118 Tahun 2018.
"Kami mengusulkan kepada Pemprov DKI Jakarta sebagai penanda taksi online yang sudah dikeluarkan oleh Polri kepada taksi online yang telah memenuhi persyaratan sesuai dengan Permenhub Nomor 118/2018," terang orator.
Warga pun sebelumnya juga memprotes kebijakan ganjil-genap yang diterapkan di Jalan Pramuka, Jakarta Timur. Warga beralasan jalan yang diterapkan kebijakan itu merupakan satu-satunya akses tercepat menuju RSCM.
"Susah sih soalnya gimana ya, soalnya nggak ada jalan lain. Lebih safety-nya sih naik ojek. Jadi lebih jauh banget, nanti muter jauh banget kasihan kalau nanti kena ganjil-genap," tutur Rita (50) kepada
detikHealth saat ditemui di RSCM Kiara, Senin (12/8).
Soal penerapan ganjil-genap, ia mengaku kemungkinan akan sulit saat akan mengantarkan anaknya ke rumah sakit nanti saat operasi. Ia berharap jika memang ingin menerapkan perubahan lalu-lintas, sebaiknya jangan di jalan-jalan menuju ke rumah sakit agar tidak memperlambat jika ada urgensi.
Soal penerapan ganjil-genap, ia mengaku kemungkinan akan sulit saat akan mengantarkan anaknya ke rumah sakit nanti saat operasi. Ia berharap jika memang ingin menerapkan perubahan lalu-lintas, sebaiknya jangan di jalan-jalan menuju ke rumah sakit agar tidak memperlambat jika ada urgensi.
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta memastikan akan menampung seluruh aspirasi terkait perluasan ganjil-genap. Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan saat ini perluasan ganjil-genap masih dalam tahap uji coba.
"Penolakannya kan otomatis seperti yang saya sampaikan bahwa seluruh saran masukan, dalam masa uji coba ini silakan disampaikan. Tentu sebagai wujud kebebasan kita silakan," ucap Syafrin di DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (19/8).
"Ya sampai sekarang kita masih melakukan kajian. Semua usulan kita tampung. Kita bahas dalam tim evaluasi nanti kita sampaikan ke gubernur," imbuhnya.
Syafrin memastikan taksi online masih dilarang untuk beroperasi saat ganjil-genap. Namun, dia menyebut akan meminta pendapat masyarakat mengenai permintaan pengemudi taksi online agar dikecualikan dalam ganjil-genap.
"Minggu ini kita akan lakukan kajian secara komprehensif. Semua masukan masuk. Kemudian setelah itu, minggu depan kita coba uji publik," jelasnya.
Soal Taksi Online Lolos Ganjil Genap, Anies: Pikirkan Kepentingan Publik[Gambas:Video 20detik]
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini