Massa dari IMP Sumut sebelumnya melakukan long march dari Asrama Putra USU di Jalan Dr Mansur, Medan. Tiba di depan kantor DPRD Sumut, mereka langsung menyampaikan aspirasinya.
Ketua IMP Sumut Agustinus Goo mengungkapkan, aksi ini dilakukan untuk menuntut aparat negara dan organisasi masyarakat di Surabaya bertanggung jawab atas tindakan pelanggaran hak kebebasan kepada mahasiswa Papua di Surabaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
IMP juga berharap Jokowi segera bertindak tegas dan cepat menyelesaikan masalah tersebut. Hal itu disampaikan karena menurut mereka masalah ini sudah berlangsung cukup lama, pelanggaran HAM sudah banyak terjadi.
"Itu yang kami sampaikan ke DPRD Sumut. Agar diaspirasikan ke pusat untuk menyelesaikan masalah ini," imbuh Agustinus Goo.
Sementara itu, Damiel Wandik, salah satu koordinator aksi, menyatakan aksi damai yang mereka lakukan merupakan bentuk solidaritas terhadap rekan-rekan mereka.
"Ini bentuk solidaritas terhadap saudara kami di Surabaya. Kami meminta aksi intimidasi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua yang berada di Surabaya dihentikan," ujarnya.
Ia juga menyayangkan masih saja terjadi diskriminasi terhadap masyarakat Papua. "Sudah 74 tahun Indonesia merdeka, tapi kami masih juga mendapat diskriminasi. Padahal kita ini Bhinneka Tunggal Ika," ucap Damiel.
Puluhan mahasiswa itu diterima anggota DPRD Sumut Brilian Mokhtar. Mereka memberikan tuntutan mereka agar disampaikan ke pemerintah pusat. Ia pun mengingatkan petugas agar lebih mengutamakan kekeluargaan. Karena peristiwa tersebut menyangkut anak bangsa sendiri, dan mahasiswa.
"Saya akan kirim ke Mensesneg, saya akan kirim ke Mabes Polri dan Mabes TNI," tegas Brilian Mokhtar.
Wiranto Instruksikan Pengusutan Tuntas Insiden di Papua & Jatim:
(rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini