"Hari ini kita sama-sama saksikan, aspeknya pilihan tanaman bugenvil itu salah satu tanaman yang memiliki serapan terhadap polusi udara dengan kategori tinggi," kata Anies di acara 'Penanaman Tanaman Bougenville Amenities' di Pintu 7 Gelora Bung Karno, Jl Sudirman Jakarta Selatan, Minggu (18/8/2019).
Total ada 100 ribu tanaman bugenvil yang akan ditanam di sepanjang Jalan Sudirman, Jakarta. Anies menyebut penanaman tanaman bugenvil ini merupakan salah satu upaya membuat Jakarta semakin hijau dan lestari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun apakah benar tanaman bugenvil punya daya serap polusi tinggi dan cukup ampuh atasi polusi?
Bugenvil atau yang juga dikenal dengan nama latin Bougainvillea spectabilis wild, merupakan jenis tanaman bunga tropis. Bugenvil diduga berasal dari Brasil dan menyebar ke semua kawasan tropis. Terkait fungsinya, ada beberapa penelitian yang menyebut tanaman ini mampu atasi polusi.
Merujuk pada tulisan 'Biosorpsi Bogenvil terhadap Emisi Timbal Kendaraan Bermotor' yang ditulis oleh Andi Nurhikmah, Syamsidar HS, dan Kurnia Ramadani, tanaman bugenvil memiliki kemampuan untuk menyerap timbal. Hal ini dibuktikan berdasarkan penelitian laboratorium dengan menguji kemampuan serat daun bugenvil dalam mengakumulasi timbal logam yang biasanya dihasilkan oleh buangan gas kendaraan bermotor.
Dalam tulisan yang terbit dalam jurnal AI Kimia itu dijelaskan pula bahwa bugenvil merupakan tanaman yang punya tingkat adaptasi tinggi di kawasan berpolusi. Bugenvil memiliki ukuran Air Pollution Tolerance Index (APTI) sebesar 28,2. Angka tersebut menandakan bahwa bugenvil masuk kategori tanaman yang punya daya hidup kuat dalam lingkungan berpolusi tinggi.
Sedangkan merujuk pada tulisan 'Penggunaan Tumbuhan sebagai Pereduksi Pencemaran Udara' yang diterbitkan Jurnal Institut Sepuluh November, tanaman bugenvil terbukti mampu menyerap timbal yang berasal dari gas buangan kendaraan bermotor. Hal ini berdasarkan penelitian terhadap sejumlah tanaman yang ditanam oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya.
Dalam penelitian tersebut, dijelaskan bahwa bugenvil mampu menyerap gas polusi NO2 dengan tingkat serapan 45,44 (ΞΌg/g). Angka ini menunjukkan daya serap polusi bugenvil cukup tinggi. Masih berdasarkan penelitian tersebut, selain bugenvil, pohon asam, angsana dan puring juga terbukti ampuh menyerap logam timbal.
Sementara itu, tulisan berjudul 'Efficiency of Bougainvillea spectabilis Willd in Monitoring Dust' yang diterbitkan International Journal of Applied Environmental Sciences, tanaman bugenvil disebut memiliki fungsi menyerap dan mengendapkan debu. Penelitian ini dilakukan oleh tiga peneliti Research India Publications, yakni Nitesh C, Ambika N, dan Alkama G.
Tiga peneliti ini melakukan penelitian di jalan-jalan Mumbai yang menjadi sarang polusi kendaraan bermotor. Berdasarkan penelitian tersebut, bugenvil terbukti secara konsisten bisa menyerap polusi debu, khususnya saat musim kemarau.
Simak juga video Pemprov DKI Pasang Peta dan Signage di 28 Halte:
(rdp/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini