Pengibaran dilakukan oleh tim beranggotakan 25 orang pemanjat dan mengundang decak kagum dari warga dan peserta upacara HUT Ke-74 RI. Mereka turun beberapa meter dari monumen belati Kopassus yang jadi ciri khas Tebing 48.
Lima pemanjat menurunkan bendera raksasa berukuran 12 meter x 8 meter itu dengan teknik rappelling saat menuruni tebing setinggi 48 meter dengan kemiringan 90 derajat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita persiapan selama satu bulan setengah, kita latihannya perminggu karena melihat kapasitas dan waktu luang dari kru yang kebanyakan karyawan dan pelajar," ujar Ketua Pelaksana Pengibaran Bendera dari Forum Pemuda Citatah, Asep Sulaeman kepada detikcom di sela acara.
![]() |
Aditya Reza Pratama, Anggota Citatah Rescue Team (CRT) yang juga berkolaborasi dengan Forum Pemuda Citatah mengatakan, proses pelatihan membutuhkan ketelitian dan kesabaran.
Pasalnya, tim harus melakukan nol kesalahan karena aktivitas ekstrem ini berhubungan langsung dengan keselamatan jiwa. "Dari nol, dari tidak tahu apa-apa sampai bisa melakukan teknik turun yang baik, alhamdulillah akhirnya kami bisa mengibarkan bendera," ucap Aditya.
Dendi, kru lainnya, mengatakan komunikasi yang matang juga diperlukan dalam pengibaran bendera ini. "Tantangannya itu yaitu angin, selain itu kita jangan sampai miskomunikasi. Tantangan lainnya juga kita harus pastikan keselamatan dulu, sebelum pengibaran," kata Dendi. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini