"Iya itu bukan sindiran, namanya presiden kan memberi arah tugas-tugas ke luar negeri. Harus didedikasikan bagi kepentingan strategis membangun visi, membangun kesepahaman kerja sama, semangat persaudaraan nasional sebagai bangsa merdeka," ujar Hasto kepada wartawan di lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jaksel, Sabtu (17/8/2019).
Para pejabat, disebut Hasto, harus menggunakan waktu dinas ke luar negeri untuk tugas-tugas yang harus dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ke luar negeri itu bukan untuk jalan-jalan, ke luar negeri itu untuk tugas-tugas negara, itu yang harus dikedepankan dan diperjuangkan," sambungnya.
Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraan menyinggung kebiasaan eksekutif melakukan studi banding ke luar negeri.
"Ukuran kinerja para pembuat peraturan perundang-undangan harus diubah. Bukan diukur dari seberapa banyak UU, PP, permen, ataupun perda yang dibuat. Tetapi sejauh mana kepentingan rakyat, kepentingan negara dan bangsa bisa dilindungi," kata Jokowi, Jumat (16/8).
Jokowi lantas secara khusus mengingatkan jajaran eksekutif agar lebih efisien dalam bekerja. Apalagi saat ini sudah mudah mengakses informasi di luar negeri menggunakan jaringan internet.
"Untuk apa studi banding jauh-jauh sampai ke luar negeri padahal informasi yang kita butuhkan bisa diperoleh dari smartphone kita," kata Jokowi.
Tunjukkan HP, Jokowi Sentil Eksekutif yang Studi Banding ke LN:
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini