"Anggota DPR Aceh dipukul secara sporadis dan ini bukan dilakukan oleh satu orang oknum, video yang beredar ada beberapa oknum polisi yang melakukan," kata Nurzahri dalam konferensi pers di DPR Aceh, Jumat (16/8/2019).
Menurutnya, pemukulan tersebut dilakukan beberapa oknum polisi secara sengaja. Ketua Komisi II DPR Aceh ini meminta Kapolri dan Kapolda Aceh untuk mengevaluasi Kapolresta Banda Aceh Kombes Trisno Riyanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurzahri mengungkapkan pernyataan Kapolresta yang menyebut tidak ada pemukulan merupakan upaya melindungi bawahannya yang melanggar prosedur.
"Kami meminta Kapolri, Kapolda Aceh mencobot Kombes Trisno supaya kejadian ini tidak terulang," ujarnya.
Seperti diketahui, Ketua Komisi I DPR Aceh Azhari Cage diduga menjadi korban pemukulan sejumlah oknum polisi saat demo menuntut realisasi isi perjanjian damai berakhir ricuh. Azhari telah membuat laporan ke Polda Aceh.
"Saya dipukul oleh oknum polisi yang jumlahnya sekitar 10 orang saat saya meminta mahasiswa yang berdemo agar jangan dipukul. Waktu itu, mahasiswa sedang dikejar polisi," kata Azhari saat ditemui usai membuat laporan ke Mapolda Aceh, Kamis (15/8) malam.
Laporan tersebut bernomor LP/136/VIII/Yan.2.5./2019/SPKT. Azhari juga sudah menjalani visum di Rumah Sakit Bhayangkara.
"Saya memar dibahu, rusuk. Tadi saya juga dipukul di kepala," ungkap Azhari.
Kapolresta Banda Aceh Kombes Trisno Riyanto membantah anggotanya melakukan pemukulan terhadap Ketua Komisi I Azhari Cage saat demo berakhir ricuh. Menurutnya, dalam aksi tersebut sempat terjadi dorong mendorong.
"Kalau dipukul, saya bilang tidak ada dipukul, karena kita kan mengamankan kegiatan unjuk rasa," kata Trisno saat dimintai konfirmasi, Jumat (16/8). (agse/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini