"Cuma dipanggil doang, iyee...," kata Adian di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Adian juga enggan menjawab saat ditanya apakah pemanggilan tersebut terkait dengan posisi menteri. Dia hanya mengatakan akan menjelaskan pada waktunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti ada waktunya, kita jelaskan terbuka," ujarnya sambil terus menghindar.
Namun Adian enggan menjelaskan lebih lanjut kapan dirinya dipanggil ke Istana oleh Jokowi.
Jokowi memang mengaku telah mengantongi nama-nama menterinya. Para calon menterinya pun dikatakannya telah di-interview dan diminta secara langsung.
Nama Adian sendiri sebelumnya kerap disebut sebagai salah satu calon menteri Jokowi. Apalagi, saat Jokowi mengatakan bahwa salah satu menterinya bisa saja merupakan mantan aktivis '98.
Adian, yang diketahui sebagai salah satu aktivis '98, sempat menjawab peluang yang diungkapkan Jokowi. Dia mengatakan penentuan menteri merupakan hak prerogatif presiden. Namun Adian sendiri mengaku tidak sanggup jika ditunjuk sebagai menteri di kabinet Jokowi.
"Itu kewenangan hak prerogatif presiden memutuskan siapa. Aktivis '98 ini banyak, siapa diputuskan terserah dia," kata Adian di Hotel Grand Sahid Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (16/6).
"Jadi menteri? Nggak kuat. Saya nggak kuat kalau jadi menteri kalau presidennya Jokowi, capeknya ampun," ujarnya.
Menakar Keahlian Menteri Muda di Kabinet Jokowi:
(mae/jbr)