Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) XX Provinsi Sulteng, Ferdinand Kalo, mengungkapkan warga meninggalkan huntara karena berbagai alasan.
"Jadi itu sebenarnya, masyarakat meninggalkan huntara karena takut tidak mendapatkan bantuan dari Wahana Visi Indonesia dan beberapa alasan lainnya. Tapi, kami sudah berkoordinasi dan memberikan pemahanan kepada warga agar kembali menempati huntara yang dibangun oleh Kementerian PUPR," kata Ferdinand, Jumat (16/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, pihaknya telah memberikan pemahaman kepada para korban bencana. Hasilnya, sekira 2.085 kepala keluarga (KK) hari ini akan mengisi bilik Huntara yang kosong. "Alhamdulillah sudah 70% korban bencana kembali menempati huntara," ujar dia.
Berdasarkan data terbaru yang diperoleh oleh Tim Satgas PUPR menunjukkan adai 3.000 bilik huntara yang sebelumnya tidak berpenghuni, kini tinggal 915 bilik yang kosong.
"Sebelumnya itu agak sedikit susah berurusan dengan pihak desa/kelurahan. Makanya, kami lebih memilih tinggal di rumah agar mendapatkan bantuan dari lembaga kemanusiaan swasta dan saat ini kami kembali ke huntara dan mengikuti sesuai peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, " ungkap Rangga warga di Huntara.
Hingga kini, Kementerian PUPR telah membangun sebanyak 699 unit huntara dari 8.388 bilik Huntara di 72 lokasi yang tersebar di Palu, Sigi dan Donggala.
Tonton video Pasha Ungu Sambangi Mendagri Bahas Palu:
(aan/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini