Kenang Mbah Moen, Gus Yasin Ingin PPP Kembali Jadi Penyeimbang Negara

Kenang Mbah Moen, Gus Yasin Ingin PPP Kembali Jadi Penyeimbang Negara

Zakia Liland Fajriani - detikNews
Kamis, 15 Agu 2019 22:40 WIB
Taj Yasin Maimoen di acara doa bersama untuk Mbah Moen di kantor DPP PPP, Jl Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat. (Zakia/detikcom)
Jakarta - Putra KH Maimun Zubair, Taj Yasin Maimoen, mengenang sosok ayahnya sebagai ulama yang berwawasan luas. Gus Yasin juga mengungkapkan pesan Mbah Moen dalam berdakwah yang perlu diterapkan dalam partai politik.

"Sebelum kita dakwah di luar, kita harus dakwah di dalam. Rasulullah, yang pertama itu pun yang pertama keluarganya dulu, bukan orang lain. Kalau Partai Persatuan Pembangunan ini ingin berjuang amar makruf nahi mungkar, maka amar makruf nahi mungkar itu harus pada partai sendiri," kata Gus Yasin dalam sambutannya di acara doa bersama untuk Mbah Moen di kantor DPP PPP, Jl Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2019).


Gus Yasin menilai perlu dibahas bagaimana membenahi fungsi amar makruf nahi mungkar di PPP. Dia mengaku siap mendiskusikannya dan meneruskan langkah Mbah Moen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena memang partai ini harus ada, dia sudah berwasiat kepada kita secara tidak langsung. Artinya apa? Beliau mau partai ini ada. Perjuangan beliau harus ada, perjuangan beliau harus kita dorong seperti beliau memperjuangkan para pejuang negara Republik Indonesia ini," ujarnya.

Gus Yasin mengatakan Mbah Moen ingin negara ini damai. Mbah Moen juga senang atas bertemunya para pemimpin di Indonesia.

Gus Yasin lalu menceritakan soal pertemuan Mbah Moen dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sebelum berangkat haji. Menurutnya, Mbah Moen senang setelah bertemu dengan Mega.

"Saya melihat, sebelum beliau berangkat dari Semarang, beliau murung. Di rumah saya, di rumah dinas, beliau tidak keluar, hanya di kamar saja. Akan tetapi, setelah bertemu dengan Ibu Mega, beliau ada rasa senang, beban itu hilang. Sehingga yang saya saksikan, terakhir saya bertemu beliau di Garbarata, saya tidak pernah melihat senyum Kiai Maimun Zubair seperti senyum waktu itu," ucapnya.


Gus Yasin menilai senyum yang ditinggalkan Mbah Moen itu senyum perhatian yang belum pernah dilihatnya semasa hidup ayahnya. Karena itu, Gus Yasin berharap PPP kembali ke fungsinya.

"Saya mohon PPP kembali kepada fungsinya menjadi penyeimbang negara ini, menjadi pemersatu negara ini. Sehingga kita bisa lihat bahwa beliau, semua umat bisa disatukan dengan pemakaman beliau. Semua masyarakat, lapisan masyarakat benar-benar disatukan di dalam pemakaman beliau," tuturnya.

"Inilah pelajaran terakhir beliau yang saya yakin beliau ingin menyatukan, balung-balung pecah yang ada di Indonesia ini untuk kembali bersatu. Semoga ini permulaan besarnya Republik Indonesia ini," imbuhnya. (idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads