Ketua KPAID Tasikmalaya Ato Rinanto mengatakan, kaburnya pelajar SMP ini diduga akibat pola asuh yang salah dari orang tua. Selain tidak terjalin komunikasi, anak merasa tidak nyaman berada dalam lingkungan ayah dan ibunya.
"Kami turunkan Satgas untuk investigasi penyebabnya korban minggat dari rumah. Sementara kami menduga ada pola asuh yang kurang baik dari orang tua hingga korban lari dari rumahnya" ujar Ato, Kamis (15/8/19).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak gadis asal Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya ini melarikan diri sejak Kamis pekan lalu. Proses pencarian melibatkan banyak pihak termasuk kepolisian.
Korban sempat dikabarkan dibawa lari kekasihnya yang seorang duda. Namun hal ini belum bisa dibuktikan. Apalagi, muncul pengakuan korban terhadap pacar kakak kandungnya yang menyampaikan melarikan diri atas kemauan sendiri.
Selain tidak ingin pulang ke rumah, ASH juga merasa bukan anak yang diinginkan keluarga.
"Memang ada pesan singkat dari korban hilang ke kakak laki laki yang jadi kekasihnya, kita masih dalami semuanya," ujar Kapolsek Cigalontang Iptu Tudiman.
Meski sempat diketahui berada di Singaparna, namun hingga kini ASH masih belum ditemukan. (tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini