"Kami menyatakan bahwa 100 persen berita yang terpampang di FNN.xx.id itu adalah berita hoax dan tidak ada yang kami alami seperti yang disampaikan," kata Senior Vice President Bank Mandiri Rohan Hafas di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Rohan menyebut laporan sudah dibuat pada hari Rabu (14/8) lalu. Terlapor dalam hal ini pun masih lidik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Kerugian Bank Mandiri) kepercayaan masyarakat. Kepercayaan masyarakat paling penting dari industri perbankan. Karena dengan kepercayaan itulah orang nabung di sebuah bank kan," ungkap Rohan.
Rohan menyebut berita dari media online itu pertama kali muncul pada Selasa (13/8). Berita itu lalu di-repost di media sosial Facebook oleh sejumlah akun.
"Isi berita bahwa Bank Mandiri mengalami kerugian ada serangan cyber sehingga mengakibatkan kerugian Rp 9 triliun," kata Rohan.
"Kemudian dari dampaknya adalah Bank Mandiri akan bangkrut dan diambil oleh China. Itu berita garis besarnya seperti itu dan nggak tahu motifnya, tapi itu sangat nggak ada dasar apa pun, tidak ada kerugian dialami dan tidak ada serangan cyber, tidak ada China yang ambil Bank Mandiri," sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyebut pihaknya sudah menerima laporan itu. Pihaknya hari ini juga sudah memeriksa saksi dari pihak Bank Mandiri.
"Ini pernyataan kepolisian, sudah kita terima laporannya dan kita lakukan penyelidikan. Nanti kita klarifikasi terlapor seperti apa dan saksi-saksi yang lain dan barbuknya seperti apa," kata Argo. (sam/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini