Kepala SDN 240 Nurmiati mengatakan pihak sekolah sebenarnya tidak meliburkan aktivitas belajar. Namun, menurut Nurmiati, kebanyakan siswa tidak masuk sekolah setelah menara BTS roboh.
"Anak-anak ini kebanyakan trauma hingga tidak masuk hari ini. Tadi hanya ada beberapa saja yang masuk. Makanya kami suruh pulang saja dulu. Semua guru juga tetap masuk hari ini karena memang kami tidak liburkan," kata Nurmiati, Rabu (14/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di lingkungan sekolah, puing-puing menara roboh masih berserakan di halaman. Garis polisi masih terpasang sejak Selasa (13/8) kemarin.
"Ini kan juga masih proses penyelidikan polisi. Takutnya kalau anak-anak masuk membahayakan mereka, karena itu besi masih berserakan. Ya mungkin kalau sudah diangkat, mungkin bisa lah anak-anak mulai masuk," lanjutnya.
Terkait robohnya menara BTS, polisi menyebut total korban luka mencapai 20 orang. Tiga orang masih mendapat perawatan intensif setelah menjalani operasi di RS dr Wahidin Makassar.
"Korban kita sementara update, kemungkinan mencapai 20 orang. Enam orang telah menjalani perawatan, tiga di antaranya masih dirawat di Wahidin dan sudah dioperasi. Sisanya sudah dikembalikan ke rumahnya," kata Kapolsek Mandai AKP Asgar terpisah.
Polisi juga masih menyelidiki robohnya menara BTS. Enam orang diperiksa mulai dari guru hingga pihak pemerintah desa.
"Nanti akan panggil juga saksi ahli dan vendornya," katanya.
Tower Ambruk Timpa Gedung SD di Maros, 8 Murid Luka-luka:
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini