Tak pelak, ketika periode melontar jamrah dimulai sejak 10-13 Zulhijah, Mina menjadi lokasi yang begitu padat di setiap sudutnya.
Baca juga: Tenda Hijau di Arafah yang Terik |
Belum lagi dengan jarak antar lokasi pemberhentian bus, tenda dan sumur untuk melontar jamrah yang jaraknya bisa sampai hitungan kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Lokasi tenda di Mina sendiri diatur sesuai maktab. Dimana lokasi maktab bagi haji regular dan haji khusus dipisah. Dimana haji khusus ditempatkan lebih dekat ke jamarat, lokasi melontar jamroh.
Salah satu tenda yang ada di maktab 112 ditujukan untuk rombongan haji khusus Maktour. Di satu maktab, biasanya ditempati oleh beberapa rombongan. Namun fasilitas dan layanan di tiap tenda tentu berbeda-beda, tergantung dari biro travel masing-masing.
Baca juga: Rahasia Menjadi Tamu Allah |
Tenda milik Maktour sendiri terlihat sebagai salah satu yang paling besar di maktab 112, demikian pula dengan fasilitas di dalamnya. Dimana berjejer sofabed yang bisa menampung hingga ratusan jemaah.
Di sudut tenda tersebut juga telah disediakan pantry kecil yang sudah siap sedia berbagai makanan berat hingga ringan. Belum lagi pilihan minumannya, baik panas atau dingin. Semua bisa dengan bebas dikonsumsi jemaah.
![]() |
Fasilitas lainnya adalah adanya toilet khusus yang memang disediakan bagi rombongan jemaah haji khusus Maktour. Berbeda dengan tenda-tenda lain yang masih harus berbagi, meskipun berada di maktab yang sama.
Seorang jemaah haji khusus Maktour yang ditemui detikcom mengatakan kehadiran tenda tersebut sangat membantu sekali. Terlebih usai menjalani proses melontar jamrah yang mengeluarkan tenaga ekstra untuk berjalan kaki.
"Alhamdulillah gak terlalu jauh dibandingkan dengan lokasi tenda lainnya. Fasilitas di dalamnya pun nyaman," lanjutnya.
Selama berada di tenda, selain untuk beristirahat merebahkan diri sejenak, para jemaah juga diajak oleh ustaz pembimbing yang disediakan Maktour untuk melakukan sejumlah amalan. Mulai dari berzikir, bersolawat dan ibadah lainnya.
Termasuk ketika menanti jadwal melontar jamrah lantaran kondisi hujan besar dan angin kencang yang melanda Mina pada Senin (12/8/2019), digelar ceramah yang dibawakan oleh ustaz Hamdan Rasyid.
Dalam ceramahnya, ustaz Hamdan menyampaikan soal keistimewaan Mina dan makna di balik melontar jamrah yang menjadi walah satu wajib haji. Sehingga ketika melontar jamrah, para jemaah betul-betul mengerti soal makna dari dilontarkannya batu kerikil tersebut ke tiga sumur: ula, wustho dan aqabah. (ash/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini